Super Garuda Shield 2022, TNI dan AD Amerika Gunakan Senjata Canggih Ini

Minggu, 07 Agustus 2022 – 07:19 WIB
Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa di Amborawang, Samboja, dekat Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA/HO-Penerangan Kodam XII/Tanjungpura

jpnn.com, BALIKPAPAN - Prajurit TNI Angkatan Darat dan AD Amerika Serikat mempraktikkan penggunaan berbagai perlengkapan dan persenjataan kedua belah pihak dalam kesempatan latihan bersama Super Garuda Shield 2022. 

Personel AD Amerika Serikat menampilkan UAV atau pesawat tanpa awak sebagai sarana pengintaian dan peringatan dini, dalam ukuran mini, saat latihan bersama di Pusat Latihan Tempur Amborawang, Samboja, 50 km utara Balikpapan, Kalimantan Timur. 

BACA JUGA: Pertamina Dukung Kebutuhan Avtur di Super Garuda Shield 2022

UAV bernama Black Hornet yang diterbangkan itu berukuran lebih kurang sebesar pipa paralon setengah inci dan panjang kurang dari 10 cm. Black Hornet berpenampilan seperti capung dan digunakan untuk pengintaian.

Dengan kamera resolusi tinggi namun mini, satu Black Hornet bisa menyusup teritori lawan tanpa ketahuan dan mengintai meski dalam gelap. Ada juga UAV yang lebih besar yang bisa membawa senjata. 

BACA JUGA: Mengapa TNI AD dan US Army Latihan Perang saat Laut China Selatan Menegang?

TNI juga sudah punya semua peralatan ini,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, akhir pekan lalu.

Satu Black Hornet berharga hingga Rp 250 juta, dan masuk sistem persenjataan TNI sejak 2021 lampau.

BACA JUGA: Mabuk, AKP R Tabrak Kendaraan Prajurit TNI AL di Depan Hotel

Sebelum berpraktik tempur di lapangan, para prajurit mengikuti materi yang disampaikan dalam ruangan selama empat hari. 

Sebelumnya, juga dikenalkan rompi MILES untuk melindungi personel dari terjangan peluru dan benda keras/tajam mematikan hingga skala tertentu

Dalam latihan tempur kali ini, para prajurit dilengkapi sensor di senjata dan dilekatkan pada seragam masing-masing. Maka prajurit yang terkena tembakan maka sensor di tubuhnya akan bersuara atau menyalakan lampu.

"Ini adalah sistem untuk membuat latihan terasa realistis walaupun pelurunya (yang dipakai) bukan peluru tajam,” kata Jenderal Andika Perkasa. Dia juga memerintahkan prajurit berinteraksi satu sama lain hingga saling mengenal secara lebih baik.

Latihan berlangsung hingga 14 Agustus mendatang yang juga melibatkan 150 prajurit Batalion Infanteri 623/Bhakti Wira Buana dan 173 serdadu AD Amerika Serikat.

Latihan bersama Super Garuda Shield 2022 di Amborawang adalah satu dari tiga lokasi latihan bersama itu, selain di Batu Raja, Sumatera Selatan, dan Dabo Singkep, Jambi. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler