“Saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan seluas 115 hektar. Mudah-mudahan selesai 2012. Dan, pada 2013 proses pembangunan sudah berjalan,” kata Manajer Pertanahan PLN Interkoneksi Sumatera-Jawa, Nyoman Puja Utama, usai rapat rencana kerja tim verifikasi dan percepatan Pembangunan Interkoneksi Tenaga Listrik Sumatera - Jawa Lintas Kabupaten di ruang Rapat Bina Praja.
Sejumlah daerah dilalui interkoneksi tersebut. Antara lain, Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, dan Ogan Komering Ilir (OKI). Kemudian, Provinsi Lampung yakni Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.
Sedangkan wilayah Jawa, sambung Nyoman, melintasi kota Cilegon, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang. Di samping, Kabupaten Lebak di Provinsi Banten serta Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat.
Lanjutnya, proyek interkoneksi terdiri dari stasiun pengubah listrik AC menjadi DC. Stasiun converter berada di Muara Enim. Sedangkan listrik DC akan diubah kembali menjadi listrik AC atau stasiun inverter berada di Bogor, Jawa Barat. “Penggabungan keduanya dapat mengakibatkan terjadinya penggunaan energi murah dan efisiensi,” terangnya.
Sejauh ini, ia mengatakan, sistem interkoneksi tersebut dapat menyalurkan daya sebesar 3.000 watt dari Sumatera ke Jawa-dan Bali. Investasinya, sekitar Rp20 triliun dari dana Loan JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dana Pendamping PLN.
Asisten II bidang keuangan dan pembangunan Provinsi Sumsel, Ir H Eddy Hermanto SH MM menegaskan, untuk mendukung program PT PLN, pihaknya akan membantu pembebasan lahan yang akan dilintasi kabel aliran listrik. “Target pembebasan lahan selesai akhir tahun ini. Pasalnya, telah mengajukan penetapan lokasi yang diminta oleh pihak PLN dan membentuk tim koordinasi. Dengan begitu, permasalahan di lapangan dapat diselesaikan dengan cepat,” tandasnya. (nni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disuntik Dana Segar, CFK Tambah Daya 1X60 MW
Redaktur : Tim Redaksi