jpnn.com, JAKARTA - Prajurit TNI dilarang masuk ke dalam stadion untuk mendukung tim sepak bola.
Kebijakan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi tersebut diambil setelah tewasnya Banu Rusman, salah satu anggota La Viola -- julukan pendukung Persita Tangerang -- di RSUD Cibinong, Bogor, 11 Oktober lalu.
BACA JUGA: Bertemu PSSI, 15 Klub Bantah Ancam Mogok Kompetisi Liga 1
Tewasnya suporter berusia 17 tahun itu memiliki keterkaitan kuat dengan korps baju loreng tersebut.
Para prajurit itu memang sengaja didatangkan untuk mendukung penggawa PSMS Medan yang saat itu bertandang ke markas Persita di Stadion Mini, Cibinong, Bogor.
BACA JUGA: Klub Liga 1 Ancam Mogok, Edy: Oh, Tidak Benar Itu
Mereka kemudian bentrok dengan La Viola di ujung laga, yang mengakibatkan Banu tewas serta 18 suporter mengalami luka parah.
Sebagai pimpinan di otoritas tertinggi sepak bola tanah air sekaligus Panglima Komando Strategi Angkatan Darat, Edy mengaku dirinya sangat menyesali insiden tersebut.
BACA JUGA: Edy Rahmayadi: Masalah Bisnis Klub dan PT LIB Sudah Clear
Sebagai rasa penyesalannya itu, dia memutuskan melarang seluruh prajurit TNI masuk ke stadion untuk mendukung tim sepak bola.
"Saya sendiri mengungkapkan rasa duka yang sangat mendalam atas insiden ini. Kami juga ikut berduka dan menyampaikan rasa simpati kami untuk keluarga korban yang ditinggalkan," kata Edy kemarin (13/9).
"Dan untuk sementara saya tidak akan mengizinkan suporter dari prajurit untuk masuk ke dalam stadion," tegasnya.
Edy menambahkan, dia akan mencari tahu penyebab kerusuhan tersebut, dan berjanji akan memberikan tindakan tegas bagi sang pelaku.
"Sepak bola seharusnya menjadi sebuah hiburan bagi masyarakat, bukan sebaliknya," ujar pria yang juga salah satu kandidat bakal calon gubernur Sumatera Utara itu.
Sementara itu, sebagai bentuk rasa duka, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono sudah datang ke rumah Almarhum sekaligus menjenguk para korban luka di rumah sakit RSUD Cibinong, Kamis (12/9) kemarin.
Kedatangan Joko tersebut semata-mata hanya untuk meringankan duka yang dirsakan oleh para korban.
Dalam perkembangan yang sama, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan, mereka juga akan bertindak cepat untuk mengambil keputusan terkait kejadian tersebut.
"Kekerasan atau kerusuhan kemarin adalah bagiannya komisi disiplin kompetisi. Jadi, dalam waktu dekat, Komisi Disiplin PSSI segera sidang untuk mengambil keputusan yang tepat," kata Tisha. (ben)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gatot Belum Restui Pangkostrad Ikut Pilgub Sumut
Redaktur & Reporter : Soetomo