Suporter Protes Mahalnya Tiket Termurah

Jumat, 15 Agustus 2014 – 08:12 WIB

jpnn.com - LONDON - Membumbungnya harga tiket pertandingan musim depan membuat para suporter klub-klub Premier League berang. Gelombang protes pun merebak meminta penurunan harga.

Seperti dilansir The Guardian, para pendukung Inggris yang tergabung dalam Federasi Suporter Sepakbola (FSF) mempertanyakan mengapa harga tiket mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Padahal, Premier League mendapatkan peningkatan pendapatan dari siaran pertandingan sebesar GBP 2,1 miliar.

BACA JUGA: Suarez Pergi, Sturridge Bisa Apa?

"Sembilan dari sepuluh suporter berpikir bahwa harga tiket terlalu mahal. Sepertinya ada kesepakatan aneh antara klub dan badan liga yang membuat harga tiket menjadi tinggi. Karena ini tak hanya terjadi pada para pendukung tim-tim papan atas," ujar Chairman FSF Malcolm Clarke.

Harga tiket pertandingan Premier League pada musim ini mengalami peningkatan pada harga tiket termurah. Misalnya, West Ham United mematok 55 pounds (sekitar Rp 1.100.000) sebagai tiket termurah pada musim ini, dari sebelumnya hanya 36 pounds (Rp 703 ribu). Newcastle yang pada musim lalu memiliki tiket termurah seharga 15 pounds (Rp 293 ribu), pada musim ini meningkat drastis menjadi 36 pounds atau lebih dari dua kali lipat.

BACA JUGA: Suarez Hanya Bisa Latihan dan Turun di Laga Non Kompetitif

Meski menaikkan secara tajam harga tiket termurah, beberapa tim menurunkan harga tiket termahal mereka. Sepertinya ini menjadi akal-akalan agar para suporter yang datang lebih memilih untuk menonton dengan membeli tiket termahal karena selisihnya kini tak jauh berbeda.

"Premier League kumpulan dari klub. Secara rutin, ada pertemuan klub. Jadi, memprihatinkan jika mereka menyebut kenaikan harga tiket dilakukan klub," ujar Clarke.

BACA JUGA: Ribery Pensiun tanpa Gelar

Tahun lalu, FSF juga melakukan aksi serupa. Hasilnya, Premier League memberikan penurunan harga bagi suporter tim away. FSF pun berharap hal itu terjadi lagi dan lebih berdampak pada suporter.

"Ini selalu terulang, tim-tim tetap menaikkan harga tiap musim. Banyak klub yang meraup banyak keuntungan dari hak siar. Pada akhirnya para suporter menjadi korban. Sudah seharusnya, sepak bola menguntungkan bagi suporter, bukan cuma buat pemain dan agen," tambah Clarke.

Rata-rata kehadiran penonton di stadion pada musim lalu mampu mencapai 95,9 persen atau 36.695 penonton di tiap laga. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah sepak bola Inggris sejak 1949-1950.

Saat Inggris selalu panas di awal musim karena harga tiket, Jerman tak mengalaminya. Di Jerman, Bundesliga memastikan tak bakal mengadopsi Premier League dalam hal harga tiket. Chief Executive Bundesliga Christian Seifert menyatakan klub-klub Bundesliga malah secara sukarela mengorbankan pendapatan dari sektor tiket demi menjaga ikatan dengan komunitas, atmosfer di stadion, dan pada akhirnya agar bisa meneruskan perkembangan sepak bola di Jerman.

Seifert mengatakan bahwa membuka peluang stadion didatangi oleh orang sebanyak mungkin dari berbagai usia dan latar belakang sosial, merupakan prinsip dari klub-klub Jerman. Hal itu sebagai bentuk dari taktik bisnis sekaligus tanggung jawab sosial. (ady/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Memori 2012, Bangkitkan Lorenzo di Brno


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler