Suporter Rusuh, Sriwijaya FC Dilarang Pakai Stadion JSC

Senin, 23 Juli 2018 – 03:15 WIB
Skuat Sriwijaya FC. Foto: liga-indonesia.id

jpnn.com, PALEMBANG - Sekretaris Kemenpora Gatot Dewa Broto menyatakan semua pihak termasuk Kemenpora tentu merasa sedih dan prihatin.

Apalagi, kejadiannya berlangsung kurang dari satu bulan penyelenggaraan Asian Games, 8 Agustus-2 September 2018, di Jakarta, Palembang, Jawa Barat dan Banten.

BACA JUGA: Sriwijaya FC vs Arema FC: Ajang Pembuktian Para Mantan

Kemenpora sendiri sejak Sabtu malam melakukan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak. Baik internal INASGOC, Kementerian PU PERA, Pengurus PSSI, Dispora Sumatera Selatan, dan Managemen Sriwijaya FC.

Tujuannya, dapat diperoleh kepastian tentang penanganan yang harus dilakukan pasca-insiden tersebut.

BACA JUGA: Bek Asal Macedonia dan Brasil Ini Merapat ke Sriwijaya FC

"Saya dapat informasi kalau recovery kerusakan sedang dilakukan. Perkiraan dalam beberapa hari ke depan sudah selesai," tukasnya.

Di sisi lain, panitia penyelenggara (tuan rumah, dalam hal ini manajemen Sriwijaya FC) menyatakan akan bertanggung jawab dalam proses recovery di bawah supervisi  Dinas PU PERA Sumatera Selatan.

BACA JUGA: Persija dan Persib Rebutan Bek Tangguh Sriwijaya FC

Selain itu, aparat Kepolisian RI setempat telah mengamankan beberapa orang oknum suporter. "Mereka diduga terlibat langsung hingga terjadinya insiden tersebut," terang Gatot.

Senada diungkap Sekretaris PT Jakabaring Sport City Mirza Z. Mursalin. Katanya, pengerjaan perbaikan dari kerusakan aksi lempar kursi oknum suporter sudah dilakukan.

Untuk ke depan, pihaknya belum bisa memberikan izin penggunaan Gelora Sriwijaya Jakabaring untuk laga home berikutnya.

Apakah itu di Liga 1 maupun di Piala Indonesia 2018. Ini karena kewenangan pemakaian fasilitas Asian Games 2018 sudah menjadi kewenangan INASGOC setelah memasuki H-100.

Terkait masih bisanya Sriwijaya FC memakai Gelora Sriwijaya Jakabaring di H-35 Asian Games 2018 karena izin pemakaian stadion dari Sriwijaya FC masuk sebelum aturan pelarangan H-100 diumumkan.

"Setelah ini, Sriwijaya FC punya home pada 29 Juli. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. INASGOC yang punya kewenangan boleh tidaknya fasilitas Asian Games dipakai Sriwijaya FC. Kami sebagai pengelola mengikuti apa yang terlau diputuskan," ungkap Mirza tadi malam.

Deputi I Bidang Games Operations INASGOC, Harry Warganegara menjelaskan, Sriwijaya FC sudah tidak bisa lagi memakai Gelora Sriwijaya Jakabaring. Pertandingan menjamu Arema FC pada 21 Juli adalah home terakhir Laskar Wong Kito di kandang.

Setelah ini, mereka dipastikan menjadi musafir karena Jakabaring fokus untuk gelar Asian Games.

"Pertandingan melawan Arema terakhir bagi Sriwijaya FC pakai stadion. Tidak hanya di stadion, di semua venue Asian Games juga harus steril. Kawasan Jakabaring tidak boleh dipakai selain untuk Asian Games sampai H+3 atau H+5," ungkapnya.

Lanjutnya, tak hanya stadion. Semua arena JSC untuk Asian Games sudah tidak bisa dipakai selain kegiatan Asian Games 2018. Kawasan itu harus steril sejak H-100 sampai H+3. Atau menyesuaikan selesainya pencopotan atribut Asian Games di area venue.(kmd/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya FC Bercokol di Posisi 5 Klasemen Sementara Liga 1


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler