Supriyati dan Anaknya Tewas saat Antar Nasi untuk Suami

Minggu, 12 Maret 2017 – 03:59 WIB
Tenggelam. Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com, TULANGBAWANG - jpnn.com - Seorang ibu dan anaknya, Supriyati, 32, dan M. Hafid Baihaki, 5, meninggal dunia setelah tenggelam sungai Way Kiri, Tulangbawang Udik, Tuba, Lampung, Sabtu (11/3).

Sekretaris Tiyuh Gedungratu Zainal Abidin mengatakan, jasad Supriyati ditemukan nelayan yang sedang mencari ikan di aliran Way Kiri. Jaraknya sekitar tiga kilometer dari lokasi ibu dan anak itu terjatuh.

BACA JUGA: Haloooo, Kapan Pastinya Babaranjang Ini Direlokasi?

’’Waktu itu mayatnya mengambang di tengah sungai,” sebut Zainal kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group), Sabtu (11/3).

Setelah dievakuasi, kedua korban dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Tiyuh setempat. Posisi kuburnya berdampingan. “Tadi dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB. (Supriyati) bersama anaknya,” ujar dia.

BACA JUGA: Tabung Gas Bocor, Ayah dan Menantu Terbakar

Supriyati dan anaknya hilang setelah terjatuh ke sungai saat hendak mengantar nasi untuk suaminya, Widiyantoro, 29, Jumat (10/3).

Menurut Widiyantoro, lokasi dirinya menderes karet berjarak sekitar tiga kilometer dari rumah. Supriyati dan anaknya berjalan kaki menuju kebun karet mereka.

BACA JUGA: Genjot Swasembada Daging dan Kesejahteraan Peternak

’’Setiap hari, istri saya memang mengantar makanan. Dia pernah saya larang supaya tidak usah lagi mengantar karena lokasinya cukup jauh. Tetapi, dia tetap saja mengantar dengan anak kami,” kata Widiyantoro.

Seperti biasa, Supriyati dan anaknya melalui pinggiran sungai. Di dekat kebun, mereka meniti jembatan yang terbuat dari batang bambu. Diduga saat itu mereka terpeleset dan terbawa arus sungai yang cukup deras dengan kedalaman sekitar tiga meter.

Sebenarnya, siang harinya, Widiyantoro pulang ke rumahnya. Ia sudah tidak melihat anak dan istrinya. Namun begitu, ia belum curiga.

Sekitar pukul 15.30 WIB, Widiyantoro hendak bermain bola voli di lapangan yang berada di samping rumah. Karena ada perasaaan yang tidak enak, ia kembali.

Hingga menjelang malam, Supriyati dan anaknya belum juga pulang. Karena khawatir, Widiyantoro melapor kepada pamong setempat.

Pencarian dilakukan. Lalu ada warga yang menemukan sandal dan tempat makanan di jembatan menuju areal perkebunan karet. Jembatan yang melintasi aliran itu dalam kondisi rusak.

Beberapa warga berinisiatif menyelam untuk mencari ke dasar sungai. Sekitar 50 meter dari jembatan, warga menemukan M. Hafid Baihaki dalam kondisi tewas. Sedangkan jasad Supriyati ditemukan nelayan dalam kondisi tewas sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian. (fei/c1/ais)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayahanda Ahmad Mufti Salim Tutup Usia, PKS Berduka


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
tenggelam   Lampung  

Terpopuler