jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya merancang pembangunan jalur bawah tanah alias underpass khusus pejalan kaki dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Kebun Binatang Surabaya (KBS).
“Studi kelayakan sudah dilakukan untuk proyek penghubung TIJ dan KBS meski belum komplit. Namun, ini sudah menjadi studi awal untuk kami dorong agar terwujud. Tujuannya, lalu lintas manusia dan kendaraan bisa lancar di salah satu kawasan terpadat di Surabaya ini,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (1/5) saat mendampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau penentuan lokasi underpass di Terminal Joyoboyo.
BACA JUGA: Start dari Jembatan Merah Hingga Jembatan Petekan, Wisata Air Surabaya Segera Diwujudkan
Proyek tersebut akan menghubungkan ITJ dan KBS dengan jalur bawah tanah. Dibuat dengan dua basement, jalur pejalan kaki akan berada di basement terbawah dengan kedalaman total sepuluh meter. “Panjang jalur sekitar 170 meter,” kata Eri yang juga Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) tersebut.
Eri mengatakan, pihaknya masih akan mengkaji lebih menyeluruh underpass tersebut. Apakah melintasi bagian bawah kampung-kampung atau kandang-kandang satwa di KBS. “Beberapa kemungkinan masih dikaji. Termasuk pintu keluar di KBS-nya di sebelah mana. Apakah tepat di depan pintu loket atau di sekitar parkir kendaraan,” katanya.
BACA JUGA: Hari Ini Coblosan Ulang di 2 TPS, Pemilih Diberi Sarapan
(Jangan lupa baca yang ini juga: Start dari Jembatan Merah Hingga Jembatan Petekan, Wisata Air Surabaya Segera Diwujudkan)
Fungsi jalur tersebut, kata Eri, akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Selain sebagai tempat pejalan kaki, jalur sepanjang 170 meter harus juga menggerakkan ekonomi warga setempat. Karena itu, di sebelah kanan dan kiri jalan akan menjadi lokasi bagi UMKM atau pedagang lokal untuk berjualan.
BACA JUGA: PKB: 35 Persen C1 di Surabaya Salah Hitung
“Namun, kami tetap tata dengan baik dan ketat. Sebab, pelajaran dari underpass pejalan kaki lain yang sudah sangat bagus, kalau tidak dijaga standar kebersihan dan pengelolaannya, bisa kumuh dan menjadi lokasi rawan kejahatan,” katanya.
Jika sudah jadi, kata Eri, parkir semua pengunjung KBS akan disentralkan di TIJ. Para pengunjung akan menuju KBS dengan melintasi jalur bawah tanah tersebut. “Jalanan di sekitar Joyoboyo hingga KBS tak akan terganggu karena volume pengunjung KBS sudah diatasi jika jalur ini selesai yang disinergikan dengan TIJ,” katanya.
Proyek ini, kata Eri, saat ini masih dalam taraf studi awal. Feasibility study (FS) komplit baru akan dilakukan dalam waktu dekat. Tapi, dia menargetkan proyek sudah bisa dijalankan mulai tahun depan. “Ben gak athek kesuwen kita mengurai semua simpul-simpul kemacetan di Surabaya,” katanya. (*adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekomendasi Bawaslu: Penghitungan Suara Ulang di Seluruh TPS di Surabaya
Redaktur : Tim Redaksi