jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, tergenang banjir pada Jumat (31/1) malam. Puluhan motor mogok akibat pengendara nekad menerobos banjir.
Seperti yang terjadi di Jalan Ngagel Jaya selatan, banyak pengendara yang menuntun sepeda motor mereka karena mogok.
BACA JUGA: Surabaya Banjir, Termasuk Kawasan Kodam V Brawijaya
"Banjir cukup tinggi, sekitar 50 centimeter. Motor saya tidak kuat, maunya dinaiki pelan-pelan, tapi malah mogok," kata Wibowo warga Kapas Krampung, Surabaya.
Banjir juga membuat mobil yang dikendarai Catur mogok di depan Kampus B Unair, Surabaya.
BACA JUGA: Setelah 50 Tahun, Banjir Bandang Datang Lagi, Ratusan Orang Terisolasi
"Mungkin jenisnya sedan, jadi tidak mampu menembus banjir," katanya pasrah.
Hujan yang menggenang sebagian Kota Surabaya, khususnya daerah Surabaya Timur, cukup parah pada musim hujan tahun ini.
BACA JUGA: Penjelasan Lengkap Pak Tjahjo soal Penataan Honorer K2 dan Penyederhanaan Birokrasi
Sejak depan Royal Plasa, sampai dengan RSI Ahmad Yani banjir setinggi 50 centimeter sampai dengan 60 centimeter.
Kemudian ke arah Jalan Ngagel yakni di depan Hotel Novotel banjir menggenangi jalan dengan ketinggian sekitar 30 centimeter sampai 50 centimeter.
Kemudian saat masuk di Jembatan Ujung Galuh banjir sekitar 50 centimeter dan ke arah Jalan Ngagel Jaya Selatan banjir semakin dalam yakni sampai 70 centimeter.
Ke arah Jalan Raya Pucang, banjir kembali terjadi dengan ketinggian 70 centimeter sampai dengan perempatan Kertajaya hingga Jalan Darmawangsa.
Di depan IGD RSUD dr Soetomo, Surabaya, banjir juga terpantau sekitar 40 centimeter. Kemudian di depan Kampus B Unair banjir memiliki ketinggian sekitar 50 centimeter.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo Jawa Timur memprediksikan jika dalam beberapa hari terakhir sudah memasuki puncak musim hujan.
Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto meminta masyarakat mewaspadai musibah bencana alam saat puncak musim hujan ini.
"Salah satunya adalah banjir dan tanah longsor," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo