Surat Johan Budi untuk Sang Ibu Tercinta

Selasa, 22 Desember 2015 – 07:24 WIB
Mantan Pimpinan KPK Johan Budi. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - Selamat pagi Ibu, 

Bagiku, Ibu adalah energi hidup, sumber asa yang tak akan pernah habis. Ibu juga tempat mencurahkan segala persoalan hidup, tempat mengadu segala keluh. 

BACA JUGA: Mau Tahu Apa Kata Ritz Carlton soal SEX PARTY Malam Natal?

Kadang, ketika diterpa hal berat, baik berkaitan dengan pekerjaan maupun kehidupan yang membuat saya kehilangan daya hidup dan putus asa, saya sering menyembuhkan dan mengembalikan itu hanya dengan mendengar kata-kata Ibu tentang cara menjalani hidup.

Setiap mengambil keputusan penting dalam hidup saya, termasuk memutuskan mengikuti tes calon pimpinan KPK, saya selalu meminta nasihat dan doa kepada Ibu. 

BACA JUGA: Ssttt..Ada Sex Party di Malam Natal, di Mana?

Jika Ibu menyatakan lain dengan keinginan saya, saya biasanya memutuskan memilih nasihat Ibu. Ibu selalau mewanti-wanti untuk hidup lurus dan jujur serta tidak boleh meninggalkan salat. Ibu selalu mengucapkannya.

Ibu, saya tahu Ibu begitu sayang kepada anak-anaknya meskipun anak-anaknya tidak bisa menemaninya setiap waktu. Khusus untuk saya, Ibu selalu menonton berita dan menunggu melihat gambar saya di televisi. Bahkan, Ibu selalu meminta adik menggunting koran yang memuat foto saya. 

BACA JUGA: Jangan Nonton TV Lebih Dari 3 Jam Sehari, Bahaya!

Saya selalu ingin mendengar suara Ibu meski sekadar menanyakan sudah makan atau belum. Apakah badan saya sehat? Kalau ada waktu libur, saya selalu ingin menyempatkan pulang kampung untuk sekadar sungkem kepada Ibu. 

Ibu, saya tahu Ibu tidak pernah meminta materi atau sejenisnya meski saya mampu membelikannya. Bahkan, saya terharu, ketika pulang kampung, ternyata Ibu membelikan saya beberapa baju batik dari uang pensiunnya. 

''Iki Le, tak tukokno klambi batik. Soale tak delok nang tipi batikmu iku iku ae koyok gak ganti ganti (ini, Nak, aku belikan baju batik. Soalnya, aku lihat di televisi batikmu itu-itu saja seperti nggak pernah ganti)''. 

Dari sisi harga, baju batik itu murah. Namun, bagi saya, baju batik tersebut merupakan barang termewah dan saya simpan sampai sekarang. Saya terharu dan merasa sepertinya tidak pernah akan mampu membalas kebaikan Ibu, pengorbanan Ibu buatku, anaknya. Bahkan, jika itu saya lakukan setiap menit dalam hidupku, bahkan jika itu saya lakukan sampai akhir hayatku.

Johan Budi Santoso, Mantan Pimpinan KPK 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Ehem-ehem Lancar Jaya? Hindari 4 Makanan Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler