Surat Terbuka Perawat Tiongkok untuk Donald Trump: Saya Salut kepada Warga Amerika

Sabtu, 09 Mei 2020 – 14:49 WIB
Presiden AS Donald Trump mendengarkan saat rapat dengan eksekutif bidang kesehatan di Cabinet Room Gedung Putih, di Washington, Selasa (14/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/AWW/djo

jpnn.com, BEIJING - Seorang perawat Tiongkok menulis surat terbuka untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam surat itu dia berbagi kisah tentang pengalamannya di Wuhan dan menyampaikan harapan terbaiknya kepada rakyat AS dalam upaya memerangi penyakit coronavirus baru (COVID-19).

"Saya masih ingat situasi 42.000 petugas medis dari seluruh Tiongkok bekerja sama dengan rekan-rekan lokal kami di Hubei untuk menyelamatkan nyawa siang dan malam," ungkap perawat tersebut.

BACA JUGA: Malam-Malam Donald Trump Menelepon PM Malaysia, Ada Apa?

"Hari ketika saya berangkat menuju Wuhan bersamaan dengan peringatan Malam Tahun Baru Imlek, hari terpenting untuk reuni keluarga di Tiongkok, serupa dengan Malam Natal di AS. Namun, saya merupakan seorang petugas medis, dan sudah menjadi tugas dan janji saya untuk menyelamatkan nyawa," tulisnya dalam surat tersebut.

"Sebanyak 42.000 petugas medis dan saya meninggalkan keluarga kami tanpa ragu dan berangkat dari segala penjuru menuju Wuhan, lokasi di mana kami memulai upaya memerangi COVID-19 demi menyelamatkan nyawa."

BACA JUGA: Amerika Tarik Rudal Patriot dari Saudi, Raja Salman Langsung Telepon Donald Trump

Perawat tersebut mengenang sejumlah kesulitan awal yang harus dihadapi akibat kekurangan bahan-bahan medis.

"Hari-hari tersulit itu telah berlalu. Sesuatu yang membuat kami sangat gembira adalah saat semakin banyak pasien pengidap COVID-19 dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang dari rumah sakit, khususnya mereka yang berusia lanjut," papar perawat tersebut.

BACA JUGA: Zoom Gaet Mantan Penasihat Militer Donald Trump

"Kami merawat semua pasien yang berusia lanjut layaknya orang tua kami sendiri. Kami telah memulihkan lebih dari 3.600 pasien berusia 80 tahun ke atas di Provinsi Hubei tanpa meninggalkan atau menyerah dalam menangani mereka. Saya merasa sangat gembira dan bangga," tulis sang perawat.

Di Wuhan, para petugas medis mengerahkan upaya terbaik mereka untuk merawat semua orang, termasuk pasien berusia 108 tahun dan bayi berusia 30 jam, lanjut perawat tersebut.

Perawat di bidang pernapasan itu juga menulis "Saya mengetahui bahwa saat ini banyak warga Amerika yang menderita penyakit tersebut. Banyak personel medis Amerika terlibat di garis depan pertempuran melawan virus tersebut dan banyak orang tak dikenal merawat warga lainnya dengan beragam cara. Saya salut kepada mereka!" (xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler