jpnn.com - Militer Lebanon memutuskan mengirim pasukan komando ke daerah perbatasan dengan Suriah, Senin (17/3). Pengiriman pasukan ini untuk menjaga melebarnya konflik dari negara tetangganya.
Pertempuran kembali pecah antara pemberontak dengan pasukan Presiden Suriah Bashar Assad. Benteng terakhir dari pemberontak mampu dikuasai dalam sebuah serangan sehingga para pemberontak banyak mengungsi ke Lebanon.
BACA JUGA: Bill Gates: Snowden Bukan Pahlawan
Laman Voa of America melaporkan, beberapa roket menghantam kota Labweh yang didominasi Syiah dekat Arsal, Senin (17/3). Serangan ini menyebabkan kerusakan namun tidak ada korban jiwa.
Sebelumnya, Lebanon sudah tegang sejak Yabroud jatuh pada hari Minggu. Pemberontak Suriah mundur dan mulai menungsui ke kota Arsal yang didominasi Sunni Lebanon. Kota itu dikelilingi desa-desa Syiah yang dijaga oleh militan Hizbullah.
BACA JUGA: Rekor Perceraian di Inggris, Bagi Harta Dekati Rp 1 Triliun
Dengan menyeberangnya pejuang oposisi Suriah ke Lebanon, wilayah yang merupakan kekuasaan Hizbullah, maka konflik diperkirakan akan membesar. Sebab, perang sipil sudah terjadi antara sektarian Sunni dan Syiah Lebanon. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Pembeli Misterius Istana Milik David Beckham Terkuak
BACA ARTIKEL LAINNYA... 25 Negara Kini Terlibat Pencarian Pesawat MH370
Redaktur : Tim Redaksi