Survei Consensys: Indonesia Adaptif Hadapi Transformasi Internet Generasi Baru

Minggu, 09 Juli 2023 – 06:05 WIB
Survei Consensys: Indonesia adaptif  dalam menghadapi transformasi internet generasi baru, Web3. Ilustrasi/Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia tercatat sebagai salah satu negara di Asia yang sangat terbuka terhadap berbagai konsep Web 3.0.

Fakta tersebut diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan perusahaan teknologi perangkat lunak dalam bidang Web3, Consensys.

BACA JUGA: Prancis Diacak-acak Demonstran, Macron Akui Pemblokiran Internet Diperlukan

Survei ini dilakukan secara online oleh grup periset data online dan analitik teknologi internasional, YouGov.

Dalam proses surveinya, YouGov melibatkan responden sebanyak 15.158 orang yang berusia 18-65 tahun dari 15 negara. 

BACA JUGA: Sutarmidji Mengupayakan Semua Desa di Kalbar Terjangkau Internet

Adapun di antaranya yakni Argentina, Brasil, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Meksiko, Nigeria, Afrika Selatan, Korea Selatan, Filipina, Inggris, Amerika Serikat, dan Vietnam. Responden dari Indonesia sendiri tercatat berjumlah 1.015 orang. 

Dalam surveinya, Consensys menyatakan perubahan paradigma melalui crypto dan Web3 telah menggerakkan pemberdayaan internet yang berbasis pengguna dan komunitas.

BACA JUGA: Pelumas Paling Dicari Konsumen di Internet, Motul Diganjar Penghargaan Ini

Adapun Web3 adalah generasi internet baru yang tengah dikembangkan melalui blockchain.

Kemudian, Crypto merupakan mata uang digital yang terdesentralisasi dan diamankan menggunakan kriptografi. 

Pendiri dan CEO Consensys Joe Lubin mengatakan survei ini mengonfirmasi munculnya paradigma kepercayaan terdesentralisasi yang memberdayakan pengguna dan komunitas.

"Era para builder sejalan dengan etos web3 dimana setiap orang dapat berkontribusi," ujar Joe Lubin dalam keterangan pers yang diterima JPNN.com, 

Consensys dalam surveinya mengeksplorasi berbagai topik seperti privasi data, jejak karbon kripto, siklus berita terkini, dan kepemilikan digital.

Hasil survei memberikan gambaran kuat tentang tingkat kesadaran yang luas terkait crypto dan dorongan yang kuat untuk kepemilikan, serta keyakinan terhadap masa depan crypto yang positi.

Tercatat 92 persen peserta survei menunjukkan kesadaran terhadap crypto. Sekitar 50 persen responden berkeinginan untuk memiliki crypto. 

Kemudian, 67 persen dari mereka percaya seharusnya memiliki apa yang mereka ciptakan di internet.

Berdasarkan survei, Indonesia sendiri tercatat sebagai negara yang paling peduli dengan pentingnya data privasi.

Responden Indonesia juga masuk dalam peringkat kedua yang berkeinginan mendapatkan bagian keuntungan yang diperoleh perusahaan karena kepemilikan data pengguna.

Dari survei tersebut, Indonesia juga dinyatakan sebagai salah satu negara yang paling adaptif di Asia dalam menerima pergeseran paradigma menuju internet Web3. (mcr31/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler