JAKARTA - Kasus korupsi yang membelit kader Partai Demokrat ternyata tak membuat partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bakal terpental dari kursi jawara Pemilu. Berbeda dengan hasil survei oleh Lingkaran Survey Indonesia (LSI) yang membuat PD terlempar ke urutan tiga setelah Golkar dan PDIP, hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) justru masih menempatkan partai pimpinan Anas Urbaningrum itu di peringkat pertama.
Berdasarkan hasil survei CSIS, ternyata PD berada di urutan pertama. Persentase dukungan publik terhadap PD berada di angka 12,6 persen. “Partai Demokrat hingga saat ini masih mendapatkan kepercayaan publik dengan persentase 12,6 persen, disusul Partai Golkar 10,5 persen dan PDI Perjuangan 7,8 persen," kata peneliti CSIS Sunny Tanuwidjaja dalam jumpa pers tentang hasil survei persepsi publik terhadap Parpol Peserta Pemilu 2009 di kantor CSIS Jakarta, Senin (13/2).
Lebih lanjut Sunny mengatakan, survei tersebut dilakukan selama sepekan sejak 16-24 Januari lalu dengan 2200 responden. Survei dilakukan secara acak bertingkat di 33 provinsi.
Meski demikian dari hasil survei CSIS itu memang menunjukkan adanya pergeseran persepsi publik terhadap partai peserta Pemilu 2009. Untuk PKB berada di urutan keempat dengan memperoleh suara 4,4 persen. “Dan berikutnya PKS 3,1 persen, Gerindra 3 persen. PPP 2,8 persen, PAN 2,3 persen dan Hanura sebesar 0,7 persen. Ada 2.220 responden yang kami survei, namun kami mengambil 2.117 responden yang bisa dilihat sisi validitasnya," terangnya.
Bertahannya Partai Demokrat diurutan pertama diapresiasi oleh Ketua DPP Partai Demokrat Departemen Pertanian, Herman Khaeron. Kata dia, tingginya kepercayaan publik membuktikan bahwa partainya masih kuat.
“Tentunya sebagai kader kita menyambut baik suara Partai Demokrat masih tetap bertahan. Ini bisa dicapai karena kader berkerja keras dan juga kepedulian terhadap masyarakat seperti menemui masyarakat ke daerah-daerah pemilihan,” katanya.
Herman yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI menyebutkan bentuk kerja keras itu seperti yang dilakukan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum berkunjung ke Indramayu, Palembang dan Makassar.
“Waktu kita turun ke Indramayu masyarakat begitu antusias apa yang dilakukan kita. Bahkan mereka juga tidak percaya apa yang tengah terjadi saat ini. Bagi mereka terpenting bagaimana Partai Demokrat tetap konsisten mengawal pemerintahan SBY-Boediono hingga masa jabatannya berakhir,” ujar Herman.
Meskipun Demokrat tetap nomor satu, Herman meminta agar kader partai tidak lengah dan tetap konsisten berkerja dan berkerja. "Sesuai instruksi Dewan Pertimbangan (Wanbin) dan Ketum tahun 2012 adalah tahun kerja dan kerja. Sehingga kader demokrat juga jangan lengah hasil survey yang ada, melainkan harus berkerja keras,” pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Partai Aceh Resmi Deklarasikan Kandidat
Redaktur : Tim Redaksi