KEBON SIRIH - Program bedah kampung kumuh atau yang dikenal dengan kampung deret diyakini bisa dilakukan pada semester II tahun anggaran 2013. Persiapannya sudah sampai pada tahap survei.
Kepala Dinas Perumahan DKI Jonathan Pasodung menjelaskan, program kampung deret sudah mendapat sambutan dari Gubernur DKI Joko Widodo. Itu ditandai dengan penerbitan surat keputusan (SK) Gubernur DKI tentang penataan kampung kumuh. ""Proses yang kami lakukan sekarang itu survei di 27 lokasi tersebut,"" ujarnya di Balai Kota DKI, Jumat (19/7).
Menurut Jonathan, survei tersebut diperlukan agar bantuan sosial (bansos) tidak salah sasaran. Karena itu, pendataannya dilakukan berdasar nama pemilik dan alamat rumah. Data tersebut nanti muncul dari tim evaluasi yang dipimpin wali kota di setiap wilayah. Kemudian, diserahkan ke dinas perumahan. Data yang diterima berupa data lengkap penerima paket bantuan di setiap wilayah.
""Setelah itu,saya selaku kepala dinas meminta kepada Pak Gubernur untuk di SK-kan. SK gubernur ditujukan untuk penerima bansos. Itu untuk bansosnya,"" katanya.
Dia menyebutkan, paket bantuannya berupa uang. Jumlah bantuan untuk setiap meter rumah sebesar Rp 1,5 juta dengan luas maksimal 36 meter persegi. Data penerimanya didapat dari hasil verifikasi tim evaluasi. Pemberian tersebut bertujuan untuk membantu renovasi rumah warga.
""Bersamaan dengan itu, nanti ada pekerjaan sarana umum. Itu dikerjakan sudin (suku dinas) saya di setiap wilayah di lokasi yang sama. Akibatnya, rumahnya diperbaiki, jalan dan salurannya diperbaiki. Jadi, lebar jalannya,"" paparnya. (bad/hen/jpnn)
Kepala Dinas Perumahan DKI Jonathan Pasodung menjelaskan, program kampung deret sudah mendapat sambutan dari Gubernur DKI Joko Widodo. Itu ditandai dengan penerbitan surat keputusan (SK) Gubernur DKI tentang penataan kampung kumuh. ""Proses yang kami lakukan sekarang itu survei di 27 lokasi tersebut,"" ujarnya di Balai Kota DKI, Jumat (19/7).
Menurut Jonathan, survei tersebut diperlukan agar bantuan sosial (bansos) tidak salah sasaran. Karena itu, pendataannya dilakukan berdasar nama pemilik dan alamat rumah. Data tersebut nanti muncul dari tim evaluasi yang dipimpin wali kota di setiap wilayah. Kemudian, diserahkan ke dinas perumahan. Data yang diterima berupa data lengkap penerima paket bantuan di setiap wilayah.
""Setelah itu,saya selaku kepala dinas meminta kepada Pak Gubernur untuk di SK-kan. SK gubernur ditujukan untuk penerima bansos. Itu untuk bansosnya,"" katanya.
Dia menyebutkan, paket bantuannya berupa uang. Jumlah bantuan untuk setiap meter rumah sebesar Rp 1,5 juta dengan luas maksimal 36 meter persegi. Data penerimanya didapat dari hasil verifikasi tim evaluasi. Pemberian tersebut bertujuan untuk membantu renovasi rumah warga.
""Bersamaan dengan itu, nanti ada pekerjaan sarana umum. Itu dikerjakan sudin (suku dinas) saya di setiap wilayah di lokasi yang sama. Akibatnya, rumahnya diperbaiki, jalan dan salurannya diperbaiki. Jadi, lebar jalannya,"" paparnya. (bad/hen/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Renovasi 27 Kampung Segera Dieksekusi
Redaktur : Tim Redaksi