Survei: Elektabilitas Paslon Pilkada Kota Palu Bersaing Ketat

Kamis, 03 Desember 2020 – 19:21 WIB
Ilustrasi Pilkada. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Media Survei Indonesia (MSI) membeberkan temuan terbaru terkait elektabilitas pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palu per November 2020.

Hasilnya, perolehan elektabilitas antara kandidat di Pilkada Kota Palu cenderung berimbang. 

BACA JUGA: Hasil Survei Pilkada Sulut: Petahana ODSK di Ambang Dua Periode

Mengacu survei, belum terdapat calon wali kota dan wakil wali kota Palu yang dominan.

Artinya, semua kandidat masih memiliki kesempatan yang sama untuk menang.

BACA JUGA: Warning Buat Para Guru, Mohon Dibaca dengan Saksama

Direktur MSI Asep Rohmatullah mengatakan, elektabilitas calon wali kota dan wakil wali kota Palu bersaing sangat ketat. Selisih suaranya tidak lebih dari dua persen.

“Hasil survei terakhir MSI, Hadi-Reny 24,3 persen, Aristan-Wahyuddin 22,8 persen, dan Hidayat-Habsa 22,0 persen. Hanya Imelda-Arena yang berjarak cukup jauh, angkanya baru 13,2 persen."

BACA JUGA: Pilkada Medan: Akhyar Nasution Sebut Minyak Karo Mujarab, Harus Dikembangkan

"Kami bisa lihat semua kandidat masih berpeluang yang sama,”ujar Asep dalam keterangan resminya kepada awak media, Rabu (3/12).

Lebih lanjut, kata dia, angka yang belum menentukan pilihan pada Pilkada Kota Palu cukup besar.

Mengacu catatan survei, angka itu mencapai lebih dari 17 persen.

“Masih ada undecided voters yang jumlahnya 17,7 persen.  Angka ini akan diperebutkan oleh semua paslon,” tandas mantan peneliti LSI Denny JA ini.

Jika dilihat dari tren dukungan, pasangan calon nomor satu Pilkada Kota Palu yakni Aristan-Wahyudin mengalami lonjakan suara yang signifikan. 

Begitu juga pasangan calon nomor urut dua Hadianto Rasyid-Reny Lamadjido dan nomor urut tiga Hidayat-Hanba Yanti Ponulele, yang mengalami kenaikan elektabilitas.

Stagnasi elektabilitas hanya terjadi pada pasangan calon nomor urut empat yakni Imelda Liliana Muhidin-Arena Jaya Parampasi

“Aristan-Wahyudin meningkat dari 10,9 persen menjadi 22,8 persen. Pasangan calon nomor dua naik dari 20 persen ke 24,3 persen."

"Kemudian pasangan calon nomor tiga juga naik dari dari 18,8 persen. Sementara, pasangan calon nomor empat sempat stagnan 13,5 persen ke 13,2 persen,” kata Asep.

Untuk pengenalan dan angka kesukaan terhadap kandidat Wali kota, Hidayat dikenal 91,9 persen dan disukai 46 persen. Aristan dikenal 82,3 persen dan disukai 51,7 persen.

Sementara itu, Hadianto Rasyid dikenal 81,6 persen dan disukai 54,5 persen. Kemudian Imelda Liliana dikenal 75,5 persen dan disukai 47,2 persen.

“Popularitas semua kandidat belum ada yang maksimal, bahkan tiga calon Walikota masih di bawah angka 90 persen."

"Sementara itu, tingkat kesukaan yang sudah di atas 50 persen baru Aristan dan Hadianto. Harus ada kerja ekstra dari para kandidat mengenalkan diri mereka dan bikin warga Kota Palu makin menyukainya di injury time,” tegas dia.

Survei ini juga mendeteksi keinginan dan ketidakinginan memilih kembali petahana.

Catatan survei, angka responden yang pengin memilih kembali petahana 25,8 persen.

“Warga yang tidak ingin memilih incumbent Wali kota Palu Hidayat sebesar 49,3 persen. Berbanding terbalik dengan angka yang ingin memilih kembali 25,8 persen. Ini alarm untuk petahana,” tandas dia.

Lebih lanjut, Asep menjelaskan alasan masyarakat yang ingin dan tidak ingin incumbent terpilih kembali.

Sebab, Hidayat dinilai tidak mampu menyelesaikan masalah di Kota Palu.

Survei MSI Pilkada Kota Palu dilakukan pada 13-18 November 2020 terhadap 600 responden di seluruh kecamatan di Kota Palu. 

Survei menggunakan metode Multistage Random Sampling (sampel acak bertingkat), dengan margin of error sekitar 4,1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Survei MSI dilakukan dengan wawancara  secara tatap muka. Quality control melalui monitoring dan spotcheck 20 persen dari total sampel. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler