Survei: Elektabilitas Prabowo Menurun, Berbanding Terbalik dengan Klaim Gibran

Senin, 06 November 2023 – 18:42 WIB
Yunarto Wijaya. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Dalam simulasi tiga nama berdasarkan survei Charta Politika Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD 36,8 persen menjadi pilihan tertinggi, di atas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 34,7 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,3 persen.

“Dalam simulasi berpasangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi pilihan tertinggi, diikuti Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Senin (6/11).

BACA JUGA: Perkarakan Ulang Putusan soal Gibran, TAPDK Minta MK Tak Libatkan Paman Anwar Usman

Hal tersebut juga bersamaan dengan simulasi pasangan dua calon antara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud. Dalam data yang dipresentasikan oleh Yunarto, menunjukan bahwa terdapat penurunan dari 46 persen di awal Oktober menjadi 43% persen di akhir Oktober.

“Menjadi sebuah kebalikan dari apa yang dikatakan oleh Mas Gibran ketika deklarasi yang bilang untuk menenangkan Pak Prabowo, sementara dari data survei yang ada, kehadiran Gibran justru membuat elektabilitas Prabowo turun karena dinamika politik terkait MK” Ujar Yunarto.

BACA JUGA: Hadiri Pengumuman Nama Tim Kampanye Nasional, Gibran Minta Hal Ini

Tambahan lainnya, menurut Yunarto, dilatarbelakangi atas putusan MK yang menyetujui batas usia capres-cawapres berusia paling rendah 40 tahun atau pernah atau sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah. Keputusan itu dianggap menyalahi penyalahgunaan wewenang.

“Dari jumlah tersebut, 49,9 persen responden setuju bahwa hal tersebut merupakan penyalahgunaan wewenang untuk memudahkan putra Presiden Jokowi menjadi calon Wakil Presiden,” tutur Yunarto.

BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo Anjlok Setelah Putusan MK dan Menggandeng Gibran

Yunarto mengatakan publik menilai Presiden Jokowi turut campur dalam keputusan Mahkamah Konstitusi terkait batasan usia calon Wakil Presiden.

Sebab, selama ini diketahui publik ada hubungan kekeluargaan yang Gibran Rakabuming merupakan keponakan dari Ketua MK Anwar Usman, hal tersebut semaking menegaskan opini terhadap politik dinasti yang dilakukan keluarga Jokowi dalam memuluskan Gibran sebagai cawapres.

Mayoritas masyarakat menolak akan putusan politik dinasti tersebut.

“Sebanyak 59,3 persen responden menyatakan tidak setuju dengan praktik politik dinasti,” kata dia.

Gibran Rakabuming Raka dinilai publik tidak pantas menjadi cawapres masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman menjadi pejabat publik.

Dalam materi presentasi yang dipaparkan Yunarto, Terkait metodologi survei, diterangkan bahwa jumlah sampel sebanyak 2.400 responden yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rentan usia 17 tahun ke atas atau sudah memenuhi syarat pemilih dengan metode wawancara tatap muka (face to face).

Menggunakan metode sampling multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2 sampel dan quality control 20 persen dari total sampel. (Tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Nama Jadi Pembina TKN Prabowo-Gibran, Termasuk Habib Luthfi dan Aburizal Bakrie


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jokowi   Charta Politika   Survei   Gibran   Prabowo   Ganjar   MK   Anies   Muhaimin  

Terpopuler