jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir ialah sosok yang paling banyak dipilih warga Jawa Timur untuk jadi calon wakil presiden (cawapres). Demikian menurut hasil survei terbaru yang dirilis Poltracking Indonesia.
Lembaga survei besutan Hanta Yuda ini merekam, mayoritas masyarakat di Jatim menginginkan Erick Thohir menjadi cawapres selanjutnya. Berdasarkan hasil survei terbaru di Jatim, Erick Thohir terungkap memiliki elektabilitas sebesar 14.2 persen.
BACA JUGA: Dipasangkan dengan Siapa Saja, Erick Thohir Dongkrak Elektabilitas
Elektabilitas ini kemudian mengokohkan Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini di posisi pertama sekaligus menjadi cawapres terkuat pilihan masyarakat Jatim.
“Dalam simulasi 15 nama calon wakil presiden Indonesia, Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas sebesar 14,2 persen,” terang Research Director Poltracking Indonesia, Arya Budi.
BACA JUGA: Ziarah ke Makam Buya Syafii, Erick Thohir: Saya Ingin Ikhtiar
Ia juga menjelaskan mayoritas masyarakat dari berbagai segementasi umur menjatuhkan pilihan kepada Erick Thohir sebagai cawapres.
Maka dari itu terdapat lonjakan signifikan terhadap elektabilitas dari eks presiden Inter Milan.
BACA JUGA: Erick Thohir Terkenang Tulisan Pertama Buya Syafii
Arya menjelaskan segementasi umur yang memilih Erick Thohir berada dalam ruang lingkup milenial yang termasuk di dalam pemilih rasional.
Para pemilih ini lebih mengedepankan rekam jejak dan program kepemimpinan.
“Hampir di semua kelompok umur, elektabilitas Erick Thohir meningkat cukup signifikan. Namun, hanya segmentasi generasi milenial tua yang meningkat secara stabil dan gradual. Sementara segmentasi generasi Z, generasi milenial muda, dan generasi X sangat cair,” terang Arya.
Sebelumnya, pengamat politik Surokim Abdussalam juga memberikan pendapatnya terkait elektabilitas Erick Thohir yang terus melejit.
Menurutnya, salah satu faktor utamanya adalah kinerja baik Erick Thohir di BUMN yang membuat masyarakat Indonesia termasuk Jatim jatuh hati.
“Sejauh ini bisa menguatkan karena tipikal masyarakat pemilih Indonesia juga melihat kinerja sebagai basis penilaian. Trend elektabilitas tokoh politik di Indonesia selalu berbanding lurus dengan trend positif kinerja pejabat publik yang diembannya,” terang Surokim. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif