jpnn.com, JAKARTA - Berdasar hasil survei Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), sebanyak 55,1 persen sekolah di zona hijau belum siap melakukan pembelajaran tatap muka.
"Mayoritas sekolah (55,1%) belum siap membuka sekolah kembali. Ini lantaran banyak yang belum siap dengan kebutuhan pokok sekolah yang dibutuhkan dalam menghadapi kenormalan baru. Yang sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka hanya 21,3%," ungkap Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim di Jakarta, Selasa (16/6).
BACA JUGA: Nadiem Makarim Larang Sekolah Paksa Siswa Kembali Bersekolah
Mengenai waktu yang tepat membuka sekolah kembali, lanjut Satriwan, sebanyak 55,1 persen menjawab jika kondisi sudah normal kembali, kapanpun waktunya.
Sebanyak 20,8 persen berpendapat membuka sekolah pada tahun ajaran baru Juli 2020. Dan, sebanyak 16,2 persen ingin membuka sekolah di awal semester genap (Januari 2021).
BACA JUGA: Mendikbud Larang Sekolah Berasrama Lakukan Pembelajaran Tatap Muka
"Dari hasil survei kami, mayoritas sekolah sudah mengetahui dan membaca aturan Protokol Kesehatan jika sekolah dibuka kembali," ujarnya.
Satriwan membeberkan, walaupun persentasenya tidak mutlak, mayoritas sekolah menjawab setuju semua sekolah di semua zona tidak dibuka sampai kondisi Indonesia aman dari COVID-19 (35,4%). Sebanyak 25,6 persen setuju semua sekolah yang berada di zona hijau dibuka kembali secara bertahap.
BACA JUGA: Skema Pembukaan Sekolah Mulai Dikaji, Target September
Sedangkan 23,1 persen sekolah menyerahkan semua keputusan tersebut kepada pemerintah. Dan,15,9 persen setuju semua sekolah yang berada di zona hijau dibuka kembali secara serentak. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad