jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Development Monitoring (IDM) menyebut bahwa masyarakat optimistis, ekonomi pulih dalam enam bulan setelah terkena dampak Covid-19.
Hal ini diklaim IDM setelah menggelar survei untuk mengukur keyakinan masyarakat mengenai kondisi ekonomi saat ini, akibat dampak Covid-19 dan ekspektasi terhadap kondisi perekonomian pada enam bulan mendatang.
BACA JUGA: Misbakhun: New Normal Kunci Kebangkitan Ekonomi Nasional
Survei dilakukan mulai 26 Mei - 8 Juni 2020 di 33 Provinsi dengan jumlah responden sebanyak 1421 golongan rumah tangga tingkat menengah dan atas, yang dipilih secara acak dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,6 persen.
"Hal ini tercermin dari jawaban responden sebesar 94,9 persen optimistis. Masyarakat optimis dan memperkirakan kondisi perekonomian akan mulai pulih pada enam bulan ke depan seiring meredanya pandemi Covid-19," kata Direktur Eksekutive IDM Bin Firman Tresnadi dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (14/6)
BACA JUGA: Jokowi Optimistis Ekonomi Indonesia Pulih pada 2021
Bin mengungkapkan, dari jawaban 1421 responden ketika ditanya kebijakan dan program pemeritahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, penyelamatan ekonomi akibat dampak Covid-19 sebanyak 89,7 persen menyatakan puas dan on the track dan ekonomi akan bertumbuh, sedangkan selebihnya pesimistis ekonomi akan bangkit.
"Maka dari hasil survei ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat yakin dan optimistis bahwa pertumbuhan akan ekonomi positif dalam enam bulan mendatang," terang Bin Firman.
BACA JUGA: RUU Cipta Kerja Disahkan, Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen di Depan Mata
"Sementara itu, prediksi World Bank IMF dan lembaga ekonomi juga menyatakan bahwa ekonomi Indonesia akan bertumbuh di nol persen atau minus tidak akan terjadi."
Meski demikian, kata dia, semua ini bergantung terhadap penerapan New Normal dan program relaksasi kebijakan PSBB yang lebih cepat diberlakukan.
"IDM menyarankan agar pemerintah Joko Widodo bisa cepat menghidupkan mesin-mesin ekonomi dengan membuka sektor-sektor usaha yang selama ini ditutup akibat kebijakan PSBB," pungkas dia. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga