jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 81,4 persen publik puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu diketahui dari hasil survei terbaru yang dilakukan Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research.
BACA JUGA: 2 Menteri Era Jokowi Akui UT Menjadi Leader PJJ, Wapres Maaruf Amin Beri ApresiasiÂ
Survei Index Research dilakukan pada 28 April-2 Mei 2023 terhadap 1.200 responden melalui telepon.
Sampel dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak.
BACA JUGA: Ganjar Bakal Melanjutkan & Mengakselerasi Program Andalan Jokowi
Margin of error survei kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni mengatakan tingginya kepuasan publik di penghujung periode kedua pemerintahan Jokowi, menjadi tantangan tersendiri bagi tokoh-tokoh yang ingin maju ke arena pencalonan presiden pada Pilpres 2024.
BACA JUGA: Uni Irma Beri Jempol untuk Jokowi, Kritik Pedas bagi Arinal Djunaidi, Jleb!
"Sebanyak 81,4 persen publik merasa puas terhadap kinerja Jokowi, menjadikannya sebagai tantangan bagi para capres yang hendak berlaga pada Pemilu 2024 mendatang," kata dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Minggu (7/5).
Dia menilai batasan masa jabatan dua periode yang bakal menghasilkan pergantian kepemimpinan membuat publik berharap presiden selanjutnya bisa mempertahankan hingga meningkatkan capaian yang ada. "Pemerintahan Jokowi telah membentuk standar kinerja yang tinggi sehingga publik tentu memiliki ekspektasi yang tinggi pula," tambahnya.
Vivin menambahkan apabila dibedah, maka diketahui tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi yang hanya tersisa 1,5 tahun, tidak lepas dari keberhasilan dalam menjaga perekonomian tetap stabil di tengah guncangan dan ketidakpastian ekonomi global. Menurut dia, 12,3 persen dari 81,4 persen itu bahkan menyatakan sangat puas terhadap kinerja Jokowi.
Vivin menambahkan tingkat kepuasan publik juga mencapai rekor tertinggi dalam rentang setahun terakhir, yang mana angka paling rendah pun bertengger pada 77,8 persen yang tercapai pada survei Desember 2022.
"Aspek terbesar dalam beberapa waktu terakhir adalah dicabutnya pembatasan mobilitas (PPKM) yang memungkinkan masyarakat bisa menikmati mudik Lebaran, dengan lonjakan jumlah pemudik yang sangat signifikan dibandingkan tahun lalu," jelasnya.
Sisi lain, masih ada sejumlah masalah yang menimbulkan ketidakpuasan publik.
Sebanyak 16,8 persen saja yang masih merasa tidak puas, sekaligus menjadi angka terendah dalam kurun setahun.
Di antaranya, hanya 2,0 persen yang menyatakan tidak puas sama sekali dan sisanya tidak tahu atau tidak jawab sebesar 1,8 persen.
"Yang terbaru, terbongkarnya skandal pejabat yang hidup bermewah-mewahan mendorong digulirkannya perampasan aset terhadap kekayaan hasil korupsi atau kegiatan ilegal lainnya," ujar Vivin. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi