jpnn.com, JAKARTA - Mendekati putaran akhir musim kampanye Pileg 2019, elektabilitas partai politik (parpol) mulai bergerak stabil. Dua parpol yang kadernya maju sebagai calon calon presiden hampir dapat dipastikan bertengger di urutan pertama dan kedua peraih suara terbanyak.
Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas PDIP mencapai 24,3 persen. Gerindra menyusul pada posisi berikutnya sebesar 14,9 persen.
BACA JUGA: Hasil Survei: Masyarakat Indonesia Kian Sejahtera
Kedua parpol memimpin di antara kelompok lima besar lainnya, yaitu Golkar (11,2 persen), PKB (7,7 persen), dan Demokrat (5,1 persen).
“Lima besar parpol mendominasi elektabilitas, ditambah dua parpol yang diprediksi lolos ambang batas yaitu Nasdem (4,6 persen) dan PSI (4,3 persen),” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (28/3).
BACA JUGA: BPN Prabowo â Sandi Nilai Hasil Survei Charta Politika Hiburan untuk Jokowi
BACA JUGA: Survei Membuktikan Masyarakat Indonesia Semakin Sejahtera
BACA JUGA: Fadli Zon Nilai Metodologi Lembaga Survei Sudah Kuno
Survei-survei yang dilakukan indEX sejak Desember 2018 memperlihatkan bahwa elektabilitas partai lima besar tidak banyak berubah. PDIP berada pada kisaran 22-26 persen, Gerindra 12-15 persen, dan Golkar 9-12 persen. PKB cenderung stabil pada kisaran 7 persen, sedangkan Demokrat fluktuatif pada kisaran 4-5 persen.
Pada kelompok parpol papan tengah, Nasdem memimpin dengan elektabilitas pada kisaran 3,3 hingga 4,6 persen. PPP yang stabil pada kisaran sempit 3,1 hingga survei terakhir 3,4 persen semakin tertinggal oleh parpol lain, PKS (3,8 persen) dan PAN (3,7 persen). “Situasinya diperparah dengan penangkapan ketua umum PPP Romahurmuzy oleh KPK,” tambah Vivin.
“Di antara parpol baru, Perindo cenderung fluktuatif dengan elektabilitas terakhir 1,9 persen, sedangkan PSI yang sudah cenderung stabil harus mampu memanfaatkan sisa waktu agar tidak mengalami penurunan,” jelas Vivin.
Sementara itu Hanura yang stagnan pada kisaran 1,0 hingga 1,5 persen persen terancam tidak mampu mempertahankan kursi wakilnya di Senayan.
Sisanya adalah kelompok parpol papan bawah yang peluangnya tipis mampu melewati ambang batas. Mereka adalah PBB (0,8 persen), Berkarya (0,5 persen), PKPI (0,4 persen), dan Garuda (0,2 persen). “PBB dan PKPI adalah parpol lama yang tidak lagi memiliki kursi sejak 2009, sedangkan Berkarya dan Garuda peserta baru pada Pemilu 2019,” pungkas Vivin.
Survei indEX Research dilakukan pada rentang waktu 11-20 Maret 2019, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maruf Amin Senang Dianggap Lebih Terkenal dari Sandiaga
Redaktur & Reporter : Adil