jpnn.com - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas calon bupati dan calon wakil bupati di Pilkada Majalengka 2024.
Hasil survei Indikator mencatat bahwa elektabilitas paslon nomor urut 1 Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan (Eman-Dena) menempati posisi teratas.
BACA JUGA: Di Depan Pramono-Rano & Pongrekun-Kun Wardhana, Ridwan Kamil Percaya Diri RIDO Juara 1
Dalam survei itu tercatat elektabilitas Eman-Dena di angka 54,8 persen, disusul pasangan Karna Sobahi-Koko Suyoko dengan 33,7 persen.
Sementara responden yang tidak menjawab atau belum menemukan pilihan ada sebanyak 11,5 persen.
BACA JUGA: Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi, Kombes Dani Akui Ada Tembakan
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut komposisi duet Eman-Dena dinilai cocok karena bisa menunjukkan tren positif dari masing-masing pasangan, sedangkan rivalnya Karna-Koko dampaknya belum terlalu signifikan.
"Ternyata kalau dipasangkan antara Pak Eman dengan Pak Dena itu cenderung positif," kata Burhanuddin dalam rilis survei yang tayang di YouTube, Rabu 25 September 2024.
BACA JUGA: Ini Info dari Jubir KPK Masalah Jet Pribadi Kaesang
Dia menyebutkan bersatunya basis pendukung Eman dan Dena menambah kuat peta suara pasangan ini dengan tingkat keterpilihan 54,8 persen.
Burhan menyebut hal berbeda terjadi pada pasangan Karna-Koko yang belum kelihatan peningkatan elektabilitas setelah kedua tokoh berpasangan.
"Mungkin perlu waktu, karena Pak Karna dari basis PDI Perjuangan dan Pak Koko dari basis PKS, ini kan, enggak mudah menggabungkan kedua kekuatan. Jadi, perlu waktu kedua struktur partai menggabungkan dua kekuatan yang sering kali diasumsikan oleh pengamat seperti minyak dan air," tuturnya.
Namun, Burhan mengatakan bahwa hasil survei ini tidak bersifat mutlak, pada Pilkada 27 November mendatang. Sebab, masih ada waktu untuk kedua pasangan kandidat meningkatkan popularitas dan elektabilitas masing-masing.
"Pemilihan ini bisa berubah, naik turun. Pak Eman jangan terlalu santai, Pak Karna masih ada waktu jangan patah semangat apalagi dua setengah bulan bukan waktu yang pendek itu waktu yang panjang. Selisih juga enggak terlalu jauh. Dua setengah bulan bisa membuat perubahan," ujarnya.
Survei Indikator dilakukan pada periode 8-13 September 2024 di 26 Kecamatan dengan jumlah sampel 400 responden yang sudah berusia 17 tahun atau lebih.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung menggunakan metode random sampling dengan margin of error sekitar 5% pada tingkat kepercayaan 95%.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam