Survei Indikator: Keadaan Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja Tahun Ini

Selasa, 21 Juli 2020 – 19:28 WIB
Ilustrasi uang. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Publik menilai perekonomian Indonesia secara nasional tidak baik-baik saja pada 2020 atau selama pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Hal itu diketahui setelah lembaga Indikator membeberkan hasil survei berjudul 'Perubahan Opini Publik Terhadap COVID-19: dari Dimensi Kesehatan ke Ekonomi?'.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Perang Saudara di Antara Honorer K2, Skandal Djoko Tjandra Mengular, Gara-Gara TikTok

Dalam survei itu, 57 persen responden sepakat menyatakan kondisi ekonomi nasional dalam keadaan buruk.

Kemudian 12,2 persen responden menilai keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk selama pandemi.

BACA JUGA: Tak Ada Ampun dari Hakim, Kesempatan Terakhir Djoko Tjandra di Sidang PK Lenyap Sudah

"Jadi, total ada kurang lebih sekitar hampir 70 persen masyarakat yang mengatakan kondisi ekonomi nasional buruk atau sangat buruk," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan resmi secara virtual, Selasa (21/7).

Sementara itu, hanya 9,7 persen responden yang menilai perekonomian nasional Indonesia dalam keadaan baik. Sebesar 19,6 menilai sedang dan 1,4 persen tidak menjawab terkait kondisi perekonomian Indonesia.

BACA JUGA: Ini Langkah Jitu Ganjar untuk Menyelamatkan Kondisi Ekonomi di Jateng

Kemudian reponden survei juga banyak menilai ekonomi rumah tangga pada tahun 2020 lebih buruk daripada tahun sebelumnya.

Survei Juli 2020, sebesar 58,5 persen responden merasa ekonomi rumah tangganya lebih buruk daripada tahun sebelumnya.

Kemudian 13,0 persen responden merasa tahun ini ekonomi rumah tangganya jauh lebih buruk dari tahun sebelumnya.

Hanya 8,1 persen responden yang menilai ekonomi rumah tangganya lebih baik dari tahun 2019. Kemudian 1,3 persen merasa ekonomi rumah tangganya jauh lebih baik daripada tahun sebelumnya.

Sementara itu, sebesar 18,4 persen responden merasa tidak ada perubahan ekonomi rumah tangganya. Sisanya 0,8 persen tidak menjawab terkait ekonomi rumah tangganya dibandingkan tahun 2019.

"Di bulan Juli konsisten dengan data sebelumnya, ekonomi rumah tangga juga sebagian besar responden mengatakan memburuk," beber Burhanuddin.

Sebagai informasi, Indikator melakukan survei pada 13-16 Juli 2020 terhadap 1.200 responden melalui sambungan telepon.

Indikator menggunakan metode simple random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen. Tercatat survei Indikator memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (mg10/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Natalia
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler