Survei Indikator: Pendukung Ahok Lebih Memilih RK ketimbang Anies

Kamis, 25 Juli 2024 – 21:35 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonsia Burhanuddin Muhtadi. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau RK bisa menjadi sosok yang bisa meraup suara besar dari pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada Jakarta 2024.

Hal demikian terungkap saat Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi membeberkan survei teranyar secara daring pada Kamis (24/7) ini.

BACA JUGA: PKB Diajak Untuk Mendukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Menurut Burhanuddin, elektabilitas RK naik signifikan ketika pihaknya membuat simulasi dari tiga nama menjadi berhadapan langsung.

"Dalam simulasi head to head nama-nama tadi, (suaranya, red) cenderung menambah ke RK," kata dia, Kamis.

BACA JUGA: Versi Indikator, Sosok Sohibul Belum Memberi Tambahan Elektabilitas Buat Anies

Diketahui, Indikator pada Kamis ini membeberkan survei teranyar berjudul Siapa Unggul di Jakarta? Rematch Anies vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam.

Indikator dalam survei itu menghitung elektabilitas berdasarkan simulasi tiga nama antara Anies Baswedan, RK, dan Ahok.

BACA JUGA: Jawaban Kaesang soal Pemilih PSI di Jakarta Pilih Ahok dan Anies

Anies dalam simulasi tiga nama memperoleh elektabilitas 43,8 persen, sedangkan Ahok mengantongi 32,1 persen dan RK meraup 18,9 persen.

Namun, elektabilitas RK meningkat pesat ketika Indikator Politik Indonesia membuat simulasi dua nama melawan Anies.

Menurut Burhanuddin, RK dalam simulasi dua nama memperoleh 38,8 persen atau naik 20,1 persen, sedangkan Anies 50 persen atau hanya naik 7,2 persen.

”Ketika Ahok tidak masuk dalam simulasi, saya asumsikan Anies versus RK, secara langsung suara pemilih Ahok itu cenderung lari ke RK, suara RK awalnya sekitar 18 persen langsung melonjak 20 persen jadi 38,8 persen," katanya.

Burhanuddin mengatakan RK mengacu temuan lonjakan elektabilitas dari simulasi tiga menjadi dua nama, masih berpeluang menang pada Pilkada Jakarta 2024.

Terlebih lagi, katanya, RK selama ini belum secara terbuka mengatakan ingin maju berkontestasi pada pilkada berikon Monas tersebut 2024.

"Kalau melihat tren ini, sepertinya RK lebih kompetitif melawan Anies ketimbang Ahok,” ujar Burhanuddin.

Diketahui, Indikator Politik Indonesia melaksanakan survei teranyar dengan wawancara tatap muka pada tanggal 18-26 Juni 2024.

Indikator melibatkan 800 responden yang berstatus warga Jakarta dan punya hak pilih dan mereka dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling dalam survei teranyar.

Indikator Politik Indonesia menaruh toleransi kesalahan atau  margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler