Versi Indikator, Sosok Sohibul Belum Memberi Tambahan Elektabilitas Buat Anies

Kamis, 25 Juli 2024 – 16:19 WIB
Pengamat politik sekaligus Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. ilustrasi/Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman belum memberikan tambahan elektabilitas terhadap Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.

Dia berkata demikian saat membeberkan temuan teranyar Indikator berjudul Siapa Unggul di Jakarta? Rematch Anies vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam pada Kamis (25/7) ini.

BACA JUGA: Survei Indikator, Elektabilitas Anies Jadi yang Tertinggi di Berbagai Simulasi

"Ternyata hari ini survei kali ini belum cukup memberi bukti empiris bahwa Sohibul Iman bisa menambah elektabilitas Mas Anies," kata Burhanuddin.

Adapun, elektabilitas Anies dalam simulasi tiga nama tanpa cawagub memperoleh 43,8 persen. Angka itu mengalahkan angka keterpilihan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (32,1 persen) dan Ridwan Kamil atau RK (18,9 persen).

BACA JUGA: Pilgub Jakarta, Indikator: RK Lebih Kompetitif Lawan Anies daripada Ahok

Elektabilitas Anies tercatat makin kuat ketika simulasi tiga nama melawan Ketum PSI Kaesang Pangarep dan RK.

Anies dalam survei Indikator dalam simulasi tiga nama memperoleh 48,8 persen, sedangkan Kaesang mengantongi 5,7 persen dan RK sebesar 33,8 persen.

BACA JUGA: Anies & Pras Saling Melengkapi, Kombinasi Terbaik untuk Jakarta

Namun, elektabilitas Anies tidak menguat ketika Indikator membuat simulasi tiga pasangan cagub-cawagub untuk Pilkada Jakarta 2024.

Utamanya, ketika Indikator membuat simulasi eks Mendikbud RI itu dipasangkan dengan Sohibul Iman melawan Ahok-Ida Fauziyah dan RK-Sandiaga Uno.

Anies-Sohibul dalam simulasi tiga pasangan memperoleh elektabilitas 43,1 persen, sedangkan Ahok-Ida mendapatkan 32,5 persen dan RK-Sandiaga 18,5 persen.

Burhanuddin menganggap Anies dan Sohibul berasal dari basis yang sama, sehingga angka keterpilihan eks Gubernur Jakarta itu tak menguat.

"Sebab, basis Sohibul Iman dari PKS dan Mas Anies overlap. Enggak cukup banyak punya kontribusi," ujarnya.

Diketahui, Indikator Politik Indonesia melaksanakan survei teranyar dengan wawancara tatap muka pada tanggal 18-26 Juni 2024.

Indikator melibatkan 800 responden yang berstatus warga Jakarta dan punya hak pilih dan mereka dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling dalam survei teranyar.

Indikator Politik Indonesia menaruh toleransi kesalahan atau  margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara itu, Jubir PKS Ahmad Mabruri menyambut positif temuan Indikator Politik Indonesia soal Pilkada Jakarta 2024.

"Ya, kami terima kasih sama Mas Burhanudin sudah melakukan survei dan kalau pilkada dilakukan sekarang hasilnya Anies-Sohibul Iman 43,1 persen," kata dia melalui layanan pesan, Kamis.

Dia mengatakan Sohibul masih sosok yang tepat bagi Anies untuk Pilkada Jakarta 2024 dan berjalan waktu kandidat berakronim AMAN itu bakal mencapai 60 persen.

"Insyaallah dengan berjalannya waktu dan sosialisasi AMAN (Anies-Sohibul Iman, red) pada saat pilkada nanti bisa naik jadi 60 persen," kata Mabruri.

Dia mengatakan elektabilitas Anies-Sohibul sebesar 43 persen dicapai ketika seluruh elemen PKS belum bergerak di lapangan.

"43 persen ini semua kader PKS belum bergerak, cuma tipis-tipis saja. Nanti kalau sudah masa kampanye akan gaspol," kata Mabruri. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Diajak Untuk Mendukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler