Survei Indikator Politik: Elektabilitas Jokowi Masih Tinggi, Prabowo Ketinggalan

Minggu, 03 April 2022 – 17:55 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam hasil survei politiknya menyatakan bahwa elektabilitas Jokowi lebih tinggi daripada Prabowo. Foto: Hafidz Mubarak/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi rupanya masih memiliki elektabilitas tertinggi jika dibandingkan dengan sosok lain yang berpotensi menjadi capres pada 2024.

Hal itu seperti tertuang dalam survei teranyar Indikator Politik berjudul Trust terhadap Institusi Politik, Isu-isu Mutakhir, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024.

BACA JUGA: Hasil Survei: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Anjlok, Kok Bisa ya?

Jokowi tercatat mengantongi elektabilitas sebesar 15,9 persen saat Indikator Politik menggelar survei dengan pertanyaan top of mine.

"Memang ada 15,9 persen masyarakat yang memilih Pak Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat membeberkan hasil survei pihaknya secara virtual, Minggu (3/4).

BACA JUGA: Indikator Politik: Airlangga Hartarto Sudah Melampaui Megawati

Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan milik Menhan Prabowo Subianto yang hanya memiliki elektabilitas sebesar 12,3 persen.

Sementara itu, posisi ketiga hingga kelima ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (10,5 persen), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (7,9 persen, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (2,3 persen).

BACA JUGA: Survei Indikator Politik: Warga Makin Takut Menyatakan Pendapat

Beberapa tokoh rupanya dipilih responden dalam pertanyaan terbuka ini.

Misalnya, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan elektabilitas 1,3 persen, mantan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (0,3 persen), hingga mantan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (0,1 persen).

Namun, elektabilitas Jokowi rupanya menurun dibandingkan catatan Indikator Politik pada survei sebelumnya.

Temuan Indikator Politik pada Desember 2021 mencatatkan bahwa elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu pernah mencapai 20,8 persen.

Burhanuddin menduga turunnya elektabilitas Jokowi diduga akibat pemerintah tidak kunjung menyelesaikan persoalan minyak goreng yang terjadi sejak Desember 2021.

"Salah satunya mungkin karena isu minyak goreng makin susah," tuturnya.

Survei berjudul Trust terhadap Institusi Politik, Isu-isu Mutakhir, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024 dikerjakan pada 11-21 Februari 2022.

Populasi survei ini ialah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.

Indikator Politik melibatkan 1.200 responden yang terdistribusi secara proporsional dalam survei yang menggunakan metode multistage random.

Survei milik Indikator Politik itu memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ast/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Aristo Setiawan, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler