Survei IPO: Menteri Asal PDIP Terbaik Sekaligus Terburuk dari Aspek Kinerja

Sabtu, 14 Agustus 2021 – 23:27 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharani merupakan menteri PDIP. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) memotret tingkat kepuasan sekaligus ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Menteri di kabinet Indonesia Maju.

Dari dua pertanyaan itu, muncul dua menteri asal PDI Perjuangan dalam aspek kepuasan serta ketidakpuasan.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menempati posisi pertama terkait kinerjanya, sedangkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly merupakan pejabat di Kabinet Indonesia Maju yang kinerjanya paling buruk.

"Tri Rismaharini 57,7 persen, Erick Thohir 54,2 persen, Sandiaga S Uno 41,4 persen, Budi Gunadi Sadikin 34,7 persen, dan Tito Karnavian 32,2 persen," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat memaparkan hasil surveinya, Sabtu (14/8).

Sementara itu, tingkat kepuasan responden terhadap kinerja Airlangga Hartarto 17 persen, Syahrul Yasin Limpo 6,4 persen, Yasonna Laoly 0,1 persen, dan Sakti Wahyu Trenggono 0,1 persen.

IPO juga menanyakan ketidakpuasan responden terhadap kinerja menteri di Kabinet Indonesia Maju.

BACA JUGA: Survei IPO: Anies Teratas Diikuti Ganjar dan Sandiaga Uno, di Mana Posisi Prabowo, Puan, dan Airlangga?

Rangking pertama ialah Yasonna 49 persen, Teten Masduki 46,1 persen, dan Ida Fauziah 44,5 persen.

"Zainudin Amali 39,8 persen, Pratikno 35,1 persen, Sakti Wahyu Trenggono 30,4 persen, Gusti Ayu Bintang Darmavati 27,9 persen," kata dia.

Mereka yang mendapat nol persen ialah Retno Marsudi, Basuki Hadimuljono, Prabowo Subianto, Sri Mulyani Indrawati, Tito Karnavian, Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan Tri Rismaharini.

Metode survei yang dilakukan IPO, yaitu terlebih dulu menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel.

Pada setiap desa terpilih akan dipilih secara acak, menggunakan random kish grid paper, sejumlah 5 RT.

Pada setiap RT dipilih dua keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih satu responden dengan pembagian laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor genap, sehingga total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50.

BACA JUGA: Waduh! Keluar dari Masjid, Keranda Jenazah Digotong Jemaah Perempuan, Begini Alasannya

Pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak.

Metode tersebut memiliki pengukuran kesalahan (sampling error) 2,50 persen, dengan tingkat akurasi data 97 persen.

Pengaturan pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.

BACA JUGA: Ketum Gemura Geram Dengar Menteri Bahlil Merendahkan Bela Diri Pencak Silat

Survei mengambil representasi sampel sejumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional secara nasional. Periode survei dilaksanakan pada 2-10 Agustus 2021. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Pesan Khusus dari PDIP untuk Menteri Ini, Mohon Diingat Baik-baik


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler