jpnn.com, JAKARTA - Permintaan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet sangat kuat.
Setidaknya itu merupakan temuan survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dirilis secara virtual, Rabu (28/10).
BACA JUGA: Survei Membuktikan, Kekecewaan Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Amin Meningkat
"Di luar tema evaluasi pemerintahan, kami menanyakan publik terhadap wacana reshuffle. Hasilnya sangat kuat," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam paparan hasil survei bertajuk 'Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024', Rabu (28/10).
Menurut Dedi, sebanyak 60 persen responden menyatakan setuju reshuffle kabinet.
BACA JUGA: Dahlan Iskan, Rizal Ramli, dan Susi Pudjiastuti Diharapkan Masuk Kabinet Jokowi-Maruf
Sebanyak 20 persen saja yang tidak setuju. "Tidak jawab 18 persen," tegasnya.
Selain wacana reshuffle, survei IPO juga menemukan sejumlah nama menteri yang masuk daftar perombakan.
BACA JUGA: Soal Reshuffle Kabinet, Ada 2 Kutub di Sekitar Presiden Jokowi
Menurut Dedi, nama-nama yang sangat populer terkait reshuffle itu tidak jauh berbeda.
"Ada dua nama yang konsisten, yaitu Terawan Agus Putranto (Menteri Kesehatan) dan Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM)," jelasnya.
Berdasar survei IPO, menteri yang paling layak untuk diganti adalah Terawan 57 persen, Menkominfo Johnny G Plate 55 persen, Yasonna Laoly 47 persen.
Berikutnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo 44 persen, Mendikbud Nadiem Makarim 40 persen, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo 37 persen. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi 35 persen, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi 33 persen, Menteri Agama Fachrul Razi 28 persen, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita 25 persen.
Survei ini dilakukan 12-23 Oktober 2020, menggunakan metode purposive sampling dilakukan terhadap 170 orang pemuka pendapat (opinion leader) yang berasal dari peneliti Universitas, lembaga penelitian mandiri, dan asosiasi ilmuwan sosial/perguruan tinggi.
Sementara survei terhadap massa pemilih nasional dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error dalam rentang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy