Survei Ipsos: Elektabilitas Prabowo-Gibran Kalahkan Paslon Lain

Rabu, 10 Januari 2024 – 20:37 WIB
Ketiga kontestan di Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam Debat Ketiga Capres yang digelar KPU pada Minggu (7/1/2024) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam mengungkapkan jelang pemungutan suara Pilpres 2024.

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka elektabilitasya mengalami peningkatan.

BACA JUGA: Dewan Pakar Timnas AMIN Bantah Prabowo dan Jokowi Soal Data Alutsista

Arif mengatakan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menunjukkan stagnan.

“Dibandingkan data survey akhir November, Prabowo – Gibran kembali mengalami kenaikan dari 42,66 persen ke 48,05 persen, sementara Anies–Muhaimin cenderung stagnan dari 22,13 ke 21,80 persen, dan Ganjar-Mahfud dari 22,95 turun 18,35 persen, sementara yang belum menentukan pilihan menurun tipis dari 12,26 turun ke 11,80,” ujarnya dalam pemaparan, Rabu (10/1).

BACA JUGA: 50 Ribu Relawan Tim Dozer Bergerak ke Akar Rumput Menangkan Prabowo-Gibran di Kalsel

Arif meabahkan, efek dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga salah satu yang membuat ektabilitas Prabowo-Gibran makin meningkat. Terutama pemilih Jokowi-Ma’ruf 2019.

Arif menambahkan, soliditas dukungan Prabowo-Gibran hanya sebesar 13 persen yang masih bisa berubah. Sementara Anies-Muhaimin terdapat 15 persen pendukungnya yang masih bisa bergeser.

Sedangkan pemilih paslon Ganjar-Mahfud terdapat sebanyak 20 persen yang masih bisa bergeser.

"Jika mengaitkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf saat ini, dari 65 persen di November menjadi 74 persen di Desember," ucapnya.

"Maka hal ini bisa dibaca bahwa siapapun paslon Capres –Cawapres yang dianggap melanjutkan program-program kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf besar kemungkinan akan mendapatkan Jokowi effect dalam hal elektabilitas," katanya menyambungkan

Deputy Director Ipsos Public Affairs Sukma Widyanti menyampaikan elektabilitas untuk elektabilitas parpol, Gerindra menempati urutan kedua dengan menyalip PDIP.

“Secara berturut-turut partai politik yang berpotensi masuk parlemen adalah Partai Gerindra yang mencapai elektabilitas hingga 27 persen; disusul PDI Perjuangan sebesar 21 persen, Golkar delapan persen, PKB tujuh persen, PKS tujuh persen, Nasdem enam persen, PAN empat persen, Demokrat tiga persen. Posisi PPP dan PSI masih belum aman karena kini turun dibanding survey sebelumnya,” ujar Sukma dalam paparannya.

Karena itu, Sukma mengungkapkan, survei ini juga menunjukkan partai yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri ini tidak lagi mengambil alih mayoritas suara di Jawa Tengah.

"Bahwa pada basis-basis PDIP khususnya Jawa Tengah yang disebut sebagai kandang banteng, menunjukkan suara Ganjar semakin tergerus,” ujarnya.

Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar survey tatap muka untuk memotret perkembangan dan dinamika elektoral jelang pemilihan calon presiden dan wakil presiden. Survei digelar pada 27 Desember- 5 Januari tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.

Survei menjangkau jumlah responden sebanyak 2000 orang dengan kriteria berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Pola pengambilan data dengan multistage random sampling, metode wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Margin Error sebesar ±2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(mcr4/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler