Survei Juni Sebut Penjualan Eceran Melambat, Termasuk Kelompok Mamin

Senin, 12 Juli 2021 – 10:07 WIB
Bank Indonesia merilis data hasil Survei Penjualan Eceran (SPE)[1] pada Mei 2021. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia merilis data hasil Survei Penjualan Eceran (SPE)[1] pada Mei 2021. Berdasarkan keterangan resmi dalam bi.go.id, responden memprakirakan kinerja penjualan eceran secara tahunan tumbuh melambat pada Juni 2021.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2021 sebesar 202,3 atau secara tahunan diprakirakan tumbuh sebesar 4,5 persen (yoy), tidak setinggi pertumbuhan sebesar 14,7 persen (yoy) pada Mei 2021.

BACA JUGA: BI Naikkan Batas Maksimal Nominal Tarik Tunai di ATM, Ini Ketentuannya...

"Mayoritas kelompok tercatat mengalami perlambatan, terutama Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, dan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, sementara penjualan Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi mengalami kontraksi," tulis keterangan BI yang dikutip dari bi.go.id, Senin 12/7).

Secara bulanan, penjualan eceran Juni 2021 diprakirakan terkontraksi sebesar -11,1 persen (mtm). Responden menyatakan penurunan tersebut sejalan dengan kembali normalnya konsumsi masyarakat pasca-HBKN Idulfitri khususnya pada Subkelompok Sandang dan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.

BACA JUGA: BI Rilis Posisi Cadangan Devisa Indonesia Juni 2021

Sedangkan pada Mei 2021, responden mengindikasikan kinerja penjualan eceran baik secara bulanan dan tahunan mencatat pertumbuhan positif.

Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2021 tumbuh 3,2 persen (mtm) dan 14,7 persen (yoy), meskipun tidak setinggi 17,3 persen (mtm) dan 15,6 persen (yoy) pada April 2021.

BACA JUGA: BI Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 4,1-51 Persen

Responden menyampaikan perlambatan kinerja penjualan eceran terutama disebabkan oleh permintaan yang tidak setinggi pada Ramadan, serta pembatasan mobilitas saat HBKN Idulfitri sejalan dengan pengendalian Covid-19.

"Perlambatan terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dan Subkelompok Sandang," tulis BI.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada 3 dan 6 bulan mendatang (Agustus dan November) diprakirakan melambat.
Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang (Agustus) sebesar 124,4, menurun dari bulan sebelumnya, didukung oleh distribusi barang semakin lancar.

"IEH 6 bulan yang akan datang (November) sebesar 119,9, lebih rendah dari capaian pada bulan sebelumnya sebesar 134,0 didukung oleh distribusi barang yang lancar dan pasokan yang cukup," katanya. (mcr10/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler