Survei LKPI: Elektabilitas 53,7 Persen, Dendi Suryadi-Alif Potensi Menang di Pilkada Kukar

Kamis, 05 September 2024 – 14:16 WIB
Survei LKPI menunjukkan pasangan calon Dendi Suryadi-Alif berpotensi menang di Pilkada Kukar 2024. Foto ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei preferensi masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar) menjelang Pilkada 2024.

Survei diawali dengan pilihan secara top of mind dengan pertanyaan secara langsung dan spontanitas kepada respoden terkait pasangan calon kepala daerah Kukar yang akan dipilih di pilkada nanti.

BACA JUGA: Dendi Suryadi Ungguli Survei LKPI Untuk Pilkada Kukar

"Hasilnya, pasangan Mayjen Dendi Suryadi dan Alif Turiadi unggul. Pasangan ini didukung dan dipilih sebanyak 47,8 persen," kata Direktur Eksekutive LKPI Togu Lubis dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/9).

Di posisi kedua, pasangan petahana Edi Damansyah dan Rendi Solihin dipilih sebanyak 23,8.

BACA JUGA: PAN Dukung Edi Damansyah-Rendi Solihin di Pilkada Kukar

Kemudian pasangan calon Awang Yacoub Luthman dan Ahmad Zais dipilih sebanyak 7,7 persen, dan tidak memilih sebanyak 20,7 persen.

Sementara itu, melalui simulasi pertanyaan tertutup pada kuisioner yang dibagikan pada 1.400 responden berisi nama dan gambar ketiga paslon kepala daerah Kukar dan diberi pertanyaan paslon mana yang akan dipilih pada pilkada 27 november 2024 mendatang.

BACA JUGA: Tolak Edi Damansyah di Pilbup Kukar 2024, Jaga Pilkada Gelar Aksi di KPU dan Bawaslu

Hasilnya, lanjut Togu, ada peningkatan dukungan dan pilihan pada pasangan  Dendi Suryadi dan Alif Turiadi hingga mencapai 53,7 persen dibandingkan pilihan secara top of mind.

"Sedangkan pasangan petahana Edi Damansyah dan Rendi Solihin dipilih sebanyak 26,9 persen, kemudian pasangan dari jalur independen Awang Yacoub Luthman dan Ahmad Zais hanya dipilih sebanyak 7,8 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 11,6 persen," beber Togu.

Dari survei juga ditemukan sebanyak 80,8 persen pemilih atau responden telah menentukan pilihannya.

Sebanyak 10,4 persen pemilih akan menentukan pilihan pada hari pemilihan dan sebanyak 8,8 persen tidak menjawab.

Hasil survei juga menunjukkan sebanyak 20,2 persen publik mengaku masih mungkin mengubah pilihan, 73,4 persen mengaku tidak akan berubah, dan 6,4 persen menjawab tidak tahu.

"Dalam survei juga ditemukan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Edi Damansyah selama menjabat sebagai bupati hanya 32,8 persen saja yang puas, dan selebihnya 67,2 persen tidak puas," kata Togu.

Dikatakan, dalam survei ada 1.400 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling dari populasi jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. S

ebanyak 543.063 pemilih tersebar di seluruh Kabupaten Kukar yang dikelompokkan lagi berdasarkan desa/kelurahan, lalu dipilih secara acak berdasarkan kluster pada 5 RT.

Selanjutnya dipilih acak 2 kepala keluarga yang memiliki hak pilih, baik laki-laki atau perempuan untuk diwawancarai langsung dan melalui video call via WhatsApp.

"Hasil survei memiliki margin of error +/- 2,62 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilaksanakan sejak 26 Agustus sampai dengan 4 September 2024," terangnya.

Pengamat politik dan intelijen dari Universitas Indonesia Muhammad Sutisna menilai survei ini mengambarkan adanya kenginan masyarakat Kutai Kartanegara dalam memilih kepala daerah pada sosok yang berlatar belakang sama dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Artinya, ada fenomena Prabowo Effect dalam pilihan masyarakat terhadap pasangan Mayjen Dendi Suryadi dan Alif Turiadi yang tingkat keterpilihan hingga 50 persen lebih.

Menurutnya, hal ini wajar kalau masyarakat akhirnya membandingkan dengan kinerja petahana.

"Yang dalam survei diketahui bahwa approval rating atau tingkat kepuasan masyarakat sangat rendah terhadap petahana Edi Damansyah dengan hanya mencapai 32,8 persen saja," ujar Sutisna.

Menurut Sutisna, melihat survei ini jika tidak ada kecurangan dan money politik, Dendi Suryadi dan Alif Turiadi berpotensi menang pada Pilkada Kukar 2024. (mar1/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler