Survei LPMM: Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma Ungguli 2 Rivalnya

Jumat, 15 November 2024 – 15:25 WIB
Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma unggul dari dua rivalnya di Pilgub NTT. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM ) menggelar survei Tentang Peta Kekuatan Suara Ketiga Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT pada Pilkada 2024.

Direktur Eksekutif LPMM Alamsyah Wijaya mengatakan tiga paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT sudah melakukan masa kampanye sejak 25 September.

BACA JUGA: Melki Laka Lena-Johni Asadoma Bikin Keok 2 Rivalnya di Pilgub NTT

Karena itu, dalam survei diuji sejauh mana tingkat pengenalan atau Candidate Awareness oleh masyarakat NTT terhadap ketiga paslon tersebut.

"Hasil survei LPMM menemukan paslon Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma dikenal baik oleh 73,2 persen responden," kata Alamsyah Jumat (15/11).

BACA JUGA: Survei LKPI: Melki Laka Lena-Johni Asadoma Ungguli 2 Paslon di Pilgub NTT

Kemudian, lanjut Alamsyah, paslon Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu dikenal baik oleh 71,8 persen responden dan paslon Yohanes Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto dikenal baik oleh 70,1 persen responden.

Kemudian responden juga menilai kandidat berdasarkan karakteristik pribadinya. Misalnya pada pengalaman, kejujuran, moralitas, kasih sayang, kompetensi, dan kemampuan kepemimpinan calon.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Makin Meningkat, Melki Laka Lena Dorong Pengerahan Tenaga Kesehatan Semesta

"Hasil survei menemukan bahwa paslon Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma dinilai oleh 76,1 persen responden memiliki dari karakteristik tersebut," kata Alamsyah.

Lalu, sambungnya, paslon Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu dinilai oleh 72,6 persen responden memiliki karakteristik pribadi tersebut. Sedangkan, paslon Yohanes Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto dinilai oleh 70,8 persen responden memiliki karakteristik pribadi tersebut

Lebih lanjut, responden juga diberikan pertanyaan terbuka. Hasilnya survei menemukan pasangan Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma mengungguli Yohanes Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto, dan Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu.

Alamsyah merinci, jawaban pilihan top of mind paslon Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma dipilih sebanyak 38,1 persen, paslon Yohanes Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto 30,4 persen, paslon Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu 21,3 persen, dan tidak menjawab 10,2 persen.

Begitu juga saat mengunakan pertanyaan tertutup, Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma dipilih sebanyak 40,4 persen, kemudian Yohanes Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto 32,2 persen, Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu 23,8 persen.

Selain itu Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma mendorong optimalisasi hasil bumi rakyat NTT baik kualitas maupun kuantitas produk di berbagai bidang, perkuat dan libatkan jejaring diaspora NTT se-tanah air dan sedunia untuk membantu pembangunan di NTT.

"Juga sebagai bagian dari koalisi Prabowo-Gibran terus mendorong dan perkuat dukungan pemerintah pusat, DPR dan DPD RI juga swasta dan CSO nasional bantu bangun NTT," ujar Alamsyah.

Dijelaskan, survei digelar pada 2-12 November 2024 dengan melibatkan 1.580 responden. Para responden merupakan pemegang KTP NTT dan terdaftar di Daftar Pemilih Tetap Pilkada NTT 2024.

Survei dilakukan dengan metode wawancara secara face to face secara langsung dan mengunakan Whatsapp Call. Adapun margin of error surve kurang lebih 2,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Menyikapi hasil survei LPMM, Pengamat politik Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Royke R Siahainenia menilai, faktor Melki Laka Lena mantan Anggota DPR RI dari NTT memudahkannya untuk dikenal di daerah Timur Indonesia bukan hanya NTT.

"Sehingga, Melki kuat sekali di daerah Indonesia Timur. Memang dia sadar betul, makanya dia merekrut wakil Gubernur yang bisa menggarap Flores itu yang mantan Kapolda ini Memang yang jadi menarik adalah posisi Melki, memang di NTT khususnya posisi dia sangat kuat, karena dia pernah kerja-kerja saat reses DPR itu yang paling menentukan," ucap Royke.

Apalagi, lanjut Royke, kepedulian Melki terhadap masyarakat NTT cukup besar. Dikatakan, NTT sebagai daerah dengan indeks kapasitas fiskal yang rendah, satu-satunya kebijakan penolong daerah NTT dengan affirmation policy.

Agar fungsi distribusi dan alokasi APBN dapat tersalurkan di daerah 3T di NTT. Karena, lanjutnya, selama ini, dalam politik anggaran, kebijakan afirmatif belum secara eksplisit menyasar pada kompleksitas daerah remote area seperti NTT.

Menurutnya, yang tampak hanyalah dari dana transfer pusat (DAU/DAK) dengan indikator umum seperti jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, luas wilayah, dan potensi SDA di NTT.

"Yang punya diskresi budget activism movement adalah DPR RI dan pemerintah pusat nah tentu saja jika pasangan Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma yang diusung oleh partai politik pengusung pemerintah dan pemilik kursi mayoritas di DPR RI," ucapnya.

"Kebijakan afirmatif bagi NTT akan lebih mudah terlaksana. Pasangan ini menarik, jika melihat NTT kedepan kalau bagaimanapun Melki dari Golkar posisinya kuat di Jakarta, kedepan NTT perlu jaringan seperti itu. Jadi Melki ini sebagai alternatif untuk kemajuan NTT ke depan," imbuh Royke.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler