Survei LSI: Elektabilitas Prabowo Kembali ke Peringkat Pertama

Minggu, 09 April 2023 – 21:47 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi puncak dengan perolehan 30,3 persen.

Dalam simulasi tiga nama capres, Prabowo, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, unggul dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 26,9 persen dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang meraih 25,3 persen.

BACA JUGA: Jokowi: Naiknya Elektabilitas Prabowo Bukan karena Saya

"Untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir, Prabowo Subianto kembali jadi nomor satu," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam pemaparan hasil survei, Minggu (9/4).

Djayadi mengatakan bahwa ketiga nama ini kini masih bersaing dalam bursa elektabilitas capres. Namun, dalam survei terbaru ini, tingkat elektabilitas Ganjar telah mengalami penurunan yang signifikan.

BACA JUGA: Indo Barometer: Elektabilitas Prabowo Head To Head Ungguli Ganjar dan Anies

Pada Februari, elektabilitas Ganjar berada di angka 35 persen, namun pada April anjlok sebesar 8 persen.

BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo Teratas di Survei LSP, Ganjar dan Anies Sebegini

Paparan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang disampaikan kepada media pada Minggu (9/4). Foto: dok Tim Media Prabowo

“Yang menarik ini adalah tren penurunan yang cukup signifikan dari Ganjar Pranowo. Sementara Prabowo dan Anies cenderung mengalami penguatan dan cenderung stabil,” kata Djayadi.

Survei LSI ini dilakukan pada 31 Maret-4 April 2023. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler