Survei LSI: Tri-Haris Unggul dengan Basis Pemilih Militan Kuat di Kota Bekasi

Minggu, 24 November 2024 – 16:00 WIB
Pasangan Tri Adhianto – Abdul Harris Bobihoe (RIDHO) saat mendaftar ke KPUD. Foto: Timses RIDHO

jpnn.com, BEKASI - Menjelang hari pencoblosan Pilkada Kota Bekasi, pasangan calon nomor urut 3, Tri Adhianto-Haris Bobihoe, masih memimpin dengan elektabilitas tertinggi.

Berdasarkan survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pasangan ini memperoleh dukungan 49,7 persen, mengungguli Heri Koswara-Sholihin (39,2 persen) dan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni (3,0 persen), serta terdapat swing voter sebesar 8,1 persen.

BACA JUGA: LKPI: Mayoritas Warga Bekasi Pilih Tri Adhianto-Abdul

Survei dilakukan pada 11-16 November 2024 menggunakan metode multistage random sampling dengan 600 responden secara acak dan proporsional. Margin of error survei adalah 4,1 persen.

Hasil survei ini disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (24/11).

BACA JUGA: Survei IDM: Tri Adhianto-Harris Bobihoe Diprediksi Menang di Pilwakot Bekasi

Toto menyebutkan peluang kemenangan Tri-Haris sangat terbuka mengingat pasangan ini memiliki basis pemilih militan sebesar 33,5 persen, jauh di atas Heri Koswara-Sholihin (24,5 persen) dan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni (1,0 persen).

Namun, sebanyak 41 persen pemilih yang tergolong sebagai soft supporter, yakni pemilih yang bisa berubah pilihan, menjadi tantangan tersendiri bagi para paslon.

BACA JUGA: Tri Adhianto-Harris Bobihoe Masih Unggul di Pilwalkot Bekasi Versi LKPI

“Soft supporter adalah pemilih yang belum sepenuhnya terikat. Mereka merupakan lahan yang masih bisa diperebutkan,” ujar Toto.

Menurutnya, angka ini menunjukkan potensi pergeseran suara yang masih cukup besar.

Keunggulan Tri-Haris juga terlihat pada tingkat pengenalan dan kesukaan. Meski tingkat pengenalannya mencapai 85,8 persen, belum ideal, namun lebih tinggi dibandingkan Heri Koswara (79,8 persen) dan Uu Saeful Mikdar (35,7 persen).

Toto juga menyoroti isu pelecehan seksual yang menyeret nama Sholihin, calon wakil Wali Kota Bekasi. Isu ini, menurutnya, berpotensi menjadi penghalang bagi pasangan Heri Koswara-Sholihin jika publik mengetahui dan mempercayai kebenarannya.

“Jika isu ini meluas dan dipercaya publik, efeknya akan signifikan pada elektabilitas,” kata Toto.

Namun, dia menambahkan, perubahan besar dalam peta elektabilitas hanya mungkin terjadi jika ada faktor besar seperti tsunami politik atau praktik money politic yang masif.

Hingga saat ini, dia belum melihat tanda-tanda yang cukup kuat untuk mengguncang posisi Tri-Haris. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tri Adhianto Unggul di Survei LKPI dan Dianggap Miliki Kemampuan Memimpin Kota Bekasi


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler