jpnn.com, JAKARTA - Minat generasi Z dan milenial di tanah air untuk menjadi pengusaha sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dalam survei 2021 Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey yang melibatkan responden negara-negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Disebutkan, mayoritas responden di Indonesia atau sekitar 66 persen bercita-cita untuk memulai atau membuka usaha sendiri. Mereka mengaku terdorong membuka usaha demi perubahan karier dan nasib lebih baik.
BACA JUGA: Kementan Gelar Pelatihan Petani Milenial Untuk Percepat Regenerasi
"Sebanyak 30 persen responden percaya dengan berwirausaha peluang lebih sukses terbuka lebar," kata Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi, Kamis (26/8).
Hal sama ditemukan di Asia Pasifik. Sebanyak 72 persen generasi Z dan milenial bercita-cita untuk memiliki bisnis sendiri atau menjadi pengusaha.
BACA JUGA: Masa Pandemi, Universitas Trilogi Makin Gencar Lahirkan Wirausaha MudaÂ
Survei menunjukkan bahwa hampir 9 dari 10 orang (87 persen) responden percaya bahwa usia terbaik untuk memulai bisnis adalah di bawah 40 tahun, dengan rata-rata usia terbaik pada usia 27 tahun.
"Semangat wirausaha ini tentu menggembirakan di tengah tantangan dunia dewasa ini," ujarnya.
BACA JUGA: IBIMA Kembangkan Program Wirausaha untuk Dukung Gerakan Nasional BBI
Herbalife Nutrition dalam survei ini melibatkan 4.093 orang kelompok generasi Z dan milenial berusia 18 sampai 40 tahun untuk mengetahui tren kewirausahaan di delapan negara yaitu Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam.
Banyak calon pengusaha muda tersebut didorong mengikuti passionnya, dan keinginan untuk perubahan karier. Mereka juga melihat masa muda mereka sebagai suatu peluang, terutama dalam hal beradaptasi dengan teknologi dan memiliki ide-ide segar
Andam Dewi menyebutkan terkait usia memulai berusaha, 87 persen responden di Asia Pasifik berpendapat bahwa waktu terbaik untuk memulai bisnis adalah ketika mereka masih berusia di bawah 40 tahun, dengan rata-rata usia prima untuk memulai bisnis pada usia 27 tahun.
Selain itu, 54 persen responden percaya bahwa usia mereka akan membantu peluang kesuksesan bisnis mereka karena mudah beradaptasi dengan teknologi baru (61 persen), mudah menerima teknologi baru (51 persen) dan punya ide segar yang belum dijelajahi (44 persen).
"Untuk jenis usaha yang paling diminati, mereka tertarik usaha kuliner dan fashion," katanya.
Sedangkan ketika ditanya terkait tantangan yang dihadapi ketika memulai usaha, sebanyak 47 persen responden di Indonesia mengatakan biaya awal memulai usaha.
Sedangkan untuk responden yang telah memulai bisnis, 69 persen percaya bahwa tambahan modal keuangan sesuatu yang penting. Mereka juga meyakini pelatihan akan membantu mereka menjadi lebih sukses dalam bisnisnya.
Di sisi lain, pada masa pandemi ini lebih dari separuh responden di Asia Pasifik menyatakan bahwa saat ini mereka bertahan di pekerjaan saat ini karena pandemi. Apalagi, sekitar satu dari tiga yang memiliki bisnis selama pandemi harus menutupnya.
"Selama 2020, Covid-19 berdampak pada generasi muda untuk memulai usaha sendiri dengan mengayuh pekerjaan saat ini dan mengambil lebih sedikit risiko," katanya lagi.
Survei tersebut juga mendapati, responden di Indonesia akan berpikir matang untuk memulai bisnis baru. Tak hanya potensi penghasilan yang jelas, tapi juga perlu memikirkan biaya awal termasuk sumber dan besarannya serta dampak dari pandemi perlu menerapkan strategi yang matang untuk memulai usaha baru. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad