jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) tahun lalu. Program tersebut antara lain bertujuan mempercepat perputaran siklus ekonomi lokal, memperbaiki daya beli masyarakat, dan mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid19.
Pada tahun 2021, tujuan khusus Gernas BBI adalah meningkatkan permintaan terhadap produk UMKM/IKM Indonesia serta meningkatkan peran aktif pemerintah daerah dan membangkitkan perekonomian lokal. Sesuai tema bulan ini, Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021.
BACA JUGA: Transaksi Hari Bangga Buatan Indonesia 2021 Diproyeksikan Lampaui Rp 11,6 Triliun
Dalam rangka mendukung Gerakan tersebut, IBIMA Indonesia menyelenggarakan Program Pengembangan Leader/Wirausaha/Eksekutif Bisnis untuk Tim Superconnection madeinitb dan Super Holding Company alumni ITB & jaringannya pada tanggal 5 dan 6 Mei 2021 secara daring.
Founder & CEO IBIMA sekaligus inisiator program ini Made Dana Tangkas mengatakan inisiatif ini didasari pemikiran untuk menjadikan produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan juga anak negeri menjadi leader & wirausaha bisnis di Indonesia.
BACA JUGA: Program Bangga Buatan Indonesia, Bantu Bangkitkan Pelaku UMKM
“Tantangan besar bangsa Indonesia adalah mengembangkan SDM yang dapat bersaing dengan industri luar negeri agar dapat mengolah sumber daya alam sendiri. Kita perlu mengembangkan riset inovasi dan development terhadap kegiatan usaha untuk menghadapi perkembangan industri 4.0. Membantu industri dan perekonomian rakyat oleh anak bangsa dan menggunakan bahan baku yang dimiliki bangsa sendiri,” kata Made dalam siaran pers diterima Sabtu (22/5).
Lebih lanjut Made mengatakan tujuan dari program Train the Trainers yang diselenggarakan IBIMA adalah melatih menempatkan diri menjadi pemimpin bisnis/industri, membangun jaringan, mengembangkan project-project yang berpotensi, mentoring/fasilitator, monitor, evaluasi next action untuk mengembangkan bisnis.
BACA JUGA: Azis Syamsuddin: 17 Item Produk bisa Dibuat di Dalam Negeri, APBN Hemat Rp 225 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam sambutan pembukaannya di acara ini secara daring menyampaikan apresiasi terhadap program ini karena turut mendukung program pemerintah dalam pemulihan perekonomian untuk tumbuh berkembangnya kewirausahaan.
Airlangga berharap ke depannya program ini terus ditingkatkan agar dapat mencapai target dalam RPJMN: rasio kewirausahaan nasional yaitu 3.9 persen dan pertumbuhan wirausaha baru 4 persen.
Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi nasional, yang ditunjukkan oleh banyaknya demand di beberapa sektor salah satunya di bidang manufaktur.
Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengungkapkan program ini sejalan dengan "Gerakan Bangga Buatan Indonesia" yang telah diluncurkan pemerintah RI bekerja sama dengan platform e-commerce untuk meningkatkan digitalisasi UMKM.
“Untuk membangun UMKM dan Industri dalam Era 4.0, kita perlu membangun para ahli, teknisi dan trainer sehingga dapat mendorong UMKM dalam era digitalisasi,” ujar Airlangga.
Beberapa menjadi pembicara dalam program IBIMA selama ini, antara lain Theodore P Rachmat (Founder Triputra & Cofounder Adaro Energy) yang memberi semangat dan motivasi untuk maju membangun industri bersama IBIMA.
Di sisi lain, MenKop UKM yang diwakili oleh Hanung Harimba Rachman (Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan akan membentuk working group bersama pelaku bisnis dan industri agar segera dapat mengidentifikasi dan membuat produk sebagai substitusi import dan juga menjadi basis global supply chain sebagai produk yang dapat diekspor.
Sementara itu, Ary Ginandjar Agustian (Founder & CEO ESQ) sangat mendorong kemajuan industri dan ekonomi yang didukung oleh SDM yang berbasis kecerdasan ESQ untuk menuju Indonesia Emas.
Pembicara lainnya adalah Laksdya DA Mamahit (Chairman IRDI, mantan kepala Bakamla dan Rektor Unhan), Prof Gunawan Sumodiningrat (Guru Besar UGM), Prof Evvy Kartini (Founder NBRI/President MRS-INA), Abah Rama Royani (Creator Talents Mapping).
Selain itu, Ardiansyah Parman (Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional), Farri Aditya (Direktur PT Rekadaya Multi Adiprima), Andri Fajria (Creator Talents Observation/Founder Sekolah Alam Tangerang), Urip Sedyowidodo (Business Strategy Expert), dan Lendo Novo (Founder Sekolah Alam).(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich