Survei: PDIP dan Gerindra Menang Banyak, Golkar dan Demokrat Turun

Jumat, 22 Maret 2019 – 02:27 WIB
Para ketua umum ataupun perwakilan partai politik memperlihatkan nomor urut kontestan Pemilu 2019 hasil pengundian di KPU, Minggu (18/2) malam. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Coattail effect alias efek ekor jas tidak merata dirasakan partai politik pengusung pasangan calon presiden. Itulah yang terlihat dari survei terbaru NEW INDONESIA Research & Consulting (NIRC).

Elektabilitas PDIP dan Gerindra yang merupakan pengusung utama calon presiden naik signifikan dibandingkan Pileg 2014 yang belum berjalan secara serentak. PDIP meraih elektabilitas 26,2 persen, naik dari sebelumnya kurang dari 20 persen. Gerindra dengan elektabilitas 14,1 persen kini menempati posisi runner up.

BACA JUGA: TKN: Sekarang Kiai Maruf Amin Sedang Pegang Kendali

“Sementara itu yang belum menentukan pilihan makin mendekati satu digit, hanya tinggal 10,3 persen,” demikian ungkap Manajer Riset NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (21/3).

BACA JUGA: Survei: Jokowi Unggul 21 Persen dari Prabowo, Undecided Tinggal 9,8 Persen

BACA JUGA: Hasto Minta Simpatisan dan Kader PDIP Semakin Militan

Parpol besar seperti Golkar dan Demokrat terancam turun suaranya. Golkar yang biasanya menempati juara pertama atau kedua rawan tergeser ke posisi ketiga.
Elektabilitas Golkar saat ini tersisa tinggal 9,8 persen. Sedangkan Demokrat dengan elektabilitas 6,4 persen harus bersaing dengan PKB yang meraih 7,2 persen.

“Pada posisi papan tengah, sejumlah parpol diprediksi lolos maupun masih harus berjuang menembus ambang batas,” jelas Andreas.

BACA JUGA: Fadli: Banyak Lembaga Survei Merangkap Konsultan, Dibayar, Diam-Diam jadi Predator

Hanura menjadi parpol yang paling terancam tidak dapat mengirim wakil ke Senayan, sedangkan PBB dan PKPI dapat dipastikan kembali mengulangi kegagalan serupa pada Pileg 2014.

Di antara parpol baru, elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mencapai 3,9 persen, sedangkan Perindo menyusul sebesar 1,9 persen. “Dua parpol baru lainnya yaitu Berkarya dan Garuda berada pada posisi papan bawah dengan elektabilitas nol koma,” tutur Andreas.

Dalam waktu kurang sebulan lagi, jumlah undecided voters akan terus berkurang. Artinya potensi kenaikan elektabilitas masih mungkin terjadi. “Para pemilih gamang akan makin memantapkan pilihan, khususnya pada musim kampanye terbuka dan penayangan iklan di media massa,” pungkas Andreas.

Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 1-10 Maret 2019, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Kriteria untuk Mengukur Kredibilitas Lembaga Survei


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler