jpnn.com, JAKARTA - Hasil riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas PDIP dan Partai Gerindra mengalami tren penurunan. Namun, elektabilitas dua partai lain yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengalami tren kenaikan.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan apabila pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar sebanyak 22,1 persen, disusul Partai Golkar 11,3 persen, PKB 10 persen, dan Partai Gerindra 9,9 persen.
BACA JUGA: Ganjar, Prabowo dan Ridwan Kamil 3 Besar, Puan dan Airlangga di Papan Bawah
Sementara, Partai Demokrat 8,6 persen, PKS 6 persen, dan Partai NasDem 4,2 persen.
Partai-partai lain di bawah 3 persen.
BACA JUGA: Survei SMRC: Elektabilitas PKB Menempati Peringkat Ketiga
Untuk responden yang menjawab tahu sebanyak 18,8 persen.
"Dilihat dari data tren hasil survei 2020-2021, PDIP cenderung mengalami penurunan," kata Deni merilis hasil survei bertajuk Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024, pada Kamis (7/10).
BACA JUGA: PSI: Survei SMRC Mantapkan Tren Kenaikan Elektabilitas Kami
Dia menjelaskan pada survei Maret 2020, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mendapatkan dukungan 25,9 persen suara publik.
Artinya, kata dia, ada penurunan sekitar 3,8 persen pada survei September 2021 menjadi 22,1 persen.
Suara partai nasionalis itu sempat naik menjadi 27,4 persen pada Oktober 2020, tetapi setelah itu terus mengalami penurunan sampai sekarang.
Deni juga melihat Partai Gerindra mengalami hal yang sama.
Pada survei Maret 2020, dukungan publik pada partai besutan Prabowo Subianto itu sebesar 13,6 persen.
Suara Partai Gerindra menurun menjadi 9,9 persen pada September 2021.
Sementara itu, pada periode yang sama, sejumlah partai terlihat mengalami penguatan dukungan.
“Partai-partai yang mengalami penguatan dalam dua tahun terakhir adalah Golkar, PKB, Demokrat, PKS, dan Nasdem,” kata Deni.
Dia menyimpulkan terjadi persaingan yang cukup ketat antara Partai Golkar, Gerindra, dan PKB untuk memperebutkan posisi kedua setelah PDIP.
Survei opini publik ini digelar pada 15-21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung.
Terdapat 981 responden yang valid, terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). (tan/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga