jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Polmatrix Indonesia menunjukkan bahwa selisih elektabilitas Prabowo masih terlalu jauh di bawah Jokowi. Karena itu, kecil kemungkinan pemilihan umum kali ini bakal menghasilkan presiden baru.
“Mengingat Pilpres hanya tinggal 17 hari lagi, sulit bagi Prabowo-Sandi untuk dapat mengejar elektabilitas Jokowi-Ma’ruf,” ungkap Direktur Riset Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam siaran pers di Jakarta, Senin (1/4).
BACA JUGA: Anak-anak Sentani Jayapura: Pak Jokowi Perbaiki Sekolah Kami
Menurut Dendik, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf berada di angka 54,1 persen. Sementara Prabowo - Sandi di angka 34,0 persen. Sementara, jumlah yang belum memutuskan adalah 11,9 persen.
Menurut Dendik, yang dapat dilakukan kubu Prabowo-Sandi adalah mempersempit jarak elektabilitas. Jika seluruh suara undecided voter mampu direbut, Prabowo-Sandi berpeluang meraih hingga 45,9 persen, atau sedikit di bawah perolehan suara pada Pilpres 2014.
BACA JUGA: Prabowo: Kapan Lagi Putra Purwokerto Masuk Istana?
“Prabowo dapat menunjukkan kemampuannya sebagai pimpinan oposisi dalam berhadapan dengan Jokowi sebagai petahana,” kata Dendik.
BACA JUGA: Survei CSIS: Jarak Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi Masih Besar
BACA JUGA: Efek Ekor Jas Jokowi Diklaim Kerek Elektabilitas Golkar
Ditambah dengan coattail effect yang dinikmati oleh Gerindra, maka pemerintah harus bekerja keras untuk memenangkan suara di parlemen.
Sebaliknya, jika kubu Jokowi-Ma’ruf mampu merebut seluruhnya atau sebagian besar suara undecided voter, maka pemerintahan mendatang akan memenangkan dukungan kuat rakyat.
Hanya saja, Dendik menyarankan agar Jokowi melakukan pendekatan terhadap Gerindra usai pencoblosan demi menjaga stabilitas politik.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20-25 Maret 2019, dengan jumlah responden 2000 orang. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error ±2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar: Jokowi Mengakhiri Penderitaan Rakyat
Redaktur & Reporter : Adil