Survei Pilkada Buol Dibiayai Anak Buah Hartati Murdaya

Rabu, 18 Juli 2012 – 17:06 WIB
JAKARTA - Penyidikan dugaan suap Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu, berkembang pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah Buol 2012. Dalam rangkaian Pilkada tersebut, diduga kuat Amran Batalipu menggunakan lembaga survei yang dibiayai oleh pengusaha Hartati Murdaya.

Hal ini diketahui dari keterangan  Saiful Mujani, pemilik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang diperiksa KPK sebagai saksi untuk tersangka Amran Batalipu hari ini, Rabu (18/7). Saiful mengaku pernah melakukan survei untuk Amran Batalipu pada Pilkada Buol 2012.

"Itu Pak Amran minta survei kepada saya, ya sudah diklarifikasi betul apa tidak. Saya bilang iya," ujar Saiful yang juga pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu usai diperiksa di gedung KPK, Rabu sore.

Hanya saja, Saiful Mujani enggan membeberkan berapa jumlah bayaran yang diterimanya untuk melakukan survei dalam pelaksanaan Pilkada Bupati Buol, yang bertujuan untuk menjaring calon terkuat. "Itu tidak boleh lah, rahasia," ucap Saiful.

Saiful juga mengaku tidak mengetahui jika dana untuk survei itu merupakan hasil suap dari pengusaha Hartati Murdaya. Yang dia tahu, uang untuk survei berasal dari Totok Lestiyo. "Itu tidak tau. Ini bukan dari Amran tapi dari Pak Totok Lestiyo. Nah dia yang kasih," jawabnya.

Totok merupakan anak buah Hartati Murdaya di PT Hardaya Inti Plantation (HIP), perusahaan yang memberikan uang Rp3 miliar kepada Amran Batalipu yang diduga sebagai suap terkait pengurusan hak guna usaha (HGU) perkebunan di Buol.

Ditanya mengenai kegunaan survei yang dilakukannya, Saiful menjawab tidak mengetahuinya. "Pokoknya hanya ingin melihat kekuatan masing-masing dan hasil itu dipakai Totok untuk apa saya tidak tahu," tambah Siaful.

Disebutkan, survei tersebut dirampungkan hanya dalam dua minggu pada bulan Juni 2012 lalu.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Tangkap Penjual Satwa Langka Ilegal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler