jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo masih disukai oleh masyarakat. Bahkan, elektabilitasnya masih berada di atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Putuskan Ikut Pansus Hak Angket KPK
Dalam pertanyaan terbuka (top of mind), tanpa ada nama-nama yang diberikan kepada responden, Jokowi bakal mengalahkan Prabowo jika pemilihan presiden diadakan ketika survei dilakukan.
"Sebanyak 34,1 persen responden mendukung Jokowi. Sedangkan, sebanyak 17,2 persen memilih Prabowo. Selisihnya cukup banyak," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei di kantor SMRC, Cikini, Jakarta, Kamis (8/6).
BACA JUGA: Prabowo Perintahkan Kader Gerindra Mengontrol Pansus Angket KPK
Menurut Djayadi, perbedaan elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo mirip dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri pada 2007.
"Dua tahun menjelang Pemilihan Presiden 2009, perbedaan elektabilitas SBY dan Mega sebesar 16 persen," tutur Djayadi.
BACA JUGA: Pesan dari Cak Imin Buat Para Pendukung dan Pengkritik Pemerintah
Karena itu, Djayadi mengatakan, jika tidak ada perubahan berarti selama dua tahun ke depan, maka Jokowi akan bisa mengalahkan Prabowo pada saat penyelenggaraan Pilpres 2019.
Survei SMRC dilakukan pada 14-20 Mei 2017 dengan melibatkan 1.350 responden. Metode survei dilakukan dengan cara multistage random sampling.
Survei dilakukan terhadap masyarakat yang berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah. Margin of error survei itu kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Dana Asian Games, Kemenpora Sanggupi Permintaan Jokowi
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar