jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei terbaru yang berfokus pada preferensi pilihan politik warga Kota Bekasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2024.
Hasil survei menunjukkan penilaian atau Approval Rating terhadap kinerja Tri Adhianto, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota dan Plt Wali Kota Bekasi.
BACA JUGA: Mantap, Basreng dan Aneka Keripik Asal Bekasi Tembus Pasar Jepang
"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Tri Adhianto mencapai 79,2 persen, sementara 10,2 persen menyatakan ketidakpuasan, dan 19,6 persen lainnya tidak memberikan penilaian," kata Direktur eksekutive LKPI Togu Lubis dalam keterangannya, Rabu (9/10).
Togu menyatakan survei ini juga mengukur tingkat kepercayaan publik (public trust) terhadap tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, berdasarkan rekam jejak dan pengalaman mereka.
BACA JUGA: Sukses Ekspor Perdana, Basreng dan Aneka Keripik Produksi UMKM Bekasi Tembus Jepang
Perihal ini, pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe mendapatkan skor public trust yang tinggi, yaitu 89,7 persen.
Diikuti pasangan Heri Koswara dan Sholihin dengan skor 57,2 persen, serta pasangan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni yang memperoleh skor 36,7 persen.
Terkait popularitas dan akseptabilitas, hasil survei menunjukkan bahwa pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe memiliki tingkat popularitas mencapai 81,2 persen serta tingkat akseptabilitas sebesar 80,4 persen.
Kemudian, pasangan Heri Koswara dan Sholihin memiliki tingkat elektabilitas 58,4 persen dan akseptabilitas 52,6 persen.
"Pasangan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni mencatatkan tingkat elektabilitas 28,4 persen dan akseptabilitas 32,3 persen," kata Togu.
Lebih lanjut, survei juga disertai simulasi "top of mind," yang bertujuan untuk mengukur loyalitas dan spontanitas responden dalam menyebutkan pasangan calon yang mereka pilih.
Hasilnya, pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe menjadi yang paling banyak disebut dengan perolehan suara 47,1 persen.
Di urutan kedua adalah pasangan Heri Koswara dan Sholihin dengan 29,6 persen, sedangkan pasangan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni hanya memperoleh 4,1 persen, dan sebanyak 19,2 persen responden tidak memberikan jawaban.
Selain itu, juga dilakukan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kertas kuisioner, disetai tingkat elektabilitas ketiga pasangan calon juga diukur.
Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe memiliki tingkat elektabilitas 53,7 persen, pasangan Heri Koswara dan Sholihin mencapai 32,8 persen, dan pasangan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni mendapatkan 4,9 persen.
"Sementara itu, sebanyak 8,9 persen responden menyatakan tidak akan memilih," kata Togu.
Adapun survei ini melibatkan sebanyak 1.200 warga yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih dalam Pilkada mendatang. Responden tersebar di 56 kelurahan di seluruh Kota Bekasi, yang memberikan representasi yang cukup luas tentang opini publik.
Metode pengambilan sampel digunakan adalah multistage random sampling, yang memungkinkan pemilihan responden secara acak namun terstruktur.
Survei memiliki margin of error sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka antara 25 September hingga 4 Oktober 2024," ucapnya.
Survei jadi Gambaran Awal
Pengamat Politik Nahdaltul Ulama Rikal Dikri menilai, secara keseluruhan, hasil survei memberikan gambaran awal yang kuat tentang posisi Tri Adhianto sebagai petahana.
"Tingkat elektabilitas yang mencapai 53,7 persen menunjukkan bahwa ia memiliki dukungan yang signifikan dari masyarakat, melampaui angka psikologis untuk seorang incumbent, yaitu di atas 50 persen," kata Rikal.
Rikal menilai, tingginya elektabilitas ini juga menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat dengan tingkat kepuasan publik, yang rata-rata berada di atas 75 persen.
Hal ini mencerminkan bahwa kinerja Tri Adhianto selama menjabat sangat diperhatikan dan dihargai oleh warga Kota Bekasi.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul