jpnn.com, JAKARTA - Survei Veyor Indonesa menemukan bahwa pendukung Anies Baswedan cenderung memiliki persepsi negatif tentang pemerintah pemerintah. Sebaliknya, mayoritas pendukung Ganjar Pranowo mengaku puas dan percaya kepada pemerintah.
Peneliti Veyor Indonesia Rika Komalasari mengatakan survei dilakukan terhadap pemilih Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Ridwan kamil, dan Anies Baswedan.
BACA JUGA: ART: Kenapa Bawaslu Terusik dengan Safari Politik Anies?
“Kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin mendapat penilaian baik di kalangan pemilih calon presiden," kata dia dalam acara rilis survei di Jakarta, Selasa (20/12).
Sebanyak 90,6% pemilih Ganjar Pranowo mengaku puas dengan kinerja Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin. Tingkat kepuasan tetap tinggi di antara pemilih Prabowo Subianto (80,6%) dan Ridwan Kamil (77,4%).
BACA JUGA: Boni Hargens: Safari Politik Anies Baswedan Menodai Demokrasi Elektoral
Persentase paling rendah ada di pendukung Anies Baswedan dengan 60 persen memberi penilaian positif terhadap pemerintah pemerintahan Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin.
Kinerja pemerintah dalam menangani masalah ekonomi juga mendapat penilaian baik dari pemilih Ganjar Pranowo (69,3%), Prabowo Subianto (68,6%), dan Ridwan Kamil (57,5%).
BACA JUGA: Teddy Gusnaidi Garuda Sebut Anies Gencar Bikin Drama Seolah-olah Dirinya Good Boy
Namun, hanya 48,5% pemilih Anies Baswedan yang merasa puas dengan kinerja pemerintah dalam menangani masalah ekonomi.
Selain itu, mayoritas pemilih Ganjar Pranowo (72,8%), Prabowo Subianto (65,1%), dan Ridwan Kamil (60,0%) mengaku bebas untuk menyatakan pendapat di muka publik baik secara langsung maupun di media sosial.
"Sedangkan mayoritas pemilih Anies Baswedan, yaitu sebanyak 51,5%, justru merasa tidak bebas atau takut untuk menyatakan pendapatnya di ruang publik, baik secara langsung maupun di media sosial," kata dia.
Hasil survei ini membuktikan polarisasi politik masih sangat kuat di masyarakat. Polarisasi antara pemilih calon presiden terasa jelas di ruang publik seperti media sosial.
“Di level pemilih, masyarakat yang pro-pemerintah basis pemilihnya terbagi. Sedangkan masyarakat yang menjadi oposisi pemerintah kreditnya lebih mengarah kepada figur tertentu yang dianggap mewakili suara oposisi," kata pengamat politik Arifki Chaniago pada kesempatan yang sama.
Survei Veyor Indonesia menggunakan metode Simple Random Sampling dari populasi pengguna aplikasi sejumlah 120.000 user.
Dari populasi tersebut, diambil sampel sejumlah 4.262 responden dari seluruh Indonesia, dengan Margin of Error 1,5%.
Para pengguna aplikasi Veyor sudah melakukan validasi data menggunakan KTP. Survei ini dilakukan secara digital melalui aplikasi pada tanggal 25 November-2 Desember 2022. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif