Survei WRC: Dendi-Alif Kalahkan 2 Rivalnya di Pilbub Kukar

Kamis, 21 November 2024 – 19:48 WIB
Ilustrasi persiapan Pilkada 2024. (ANTARA/M Fikri Setiawan).

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Warna Research Center (WRC) Frika Faudillah mengatakan pasangan Dendi Suryadi-Alif Turiadi menang dua rivalnya Edi Damansyah-Rendi Solihin, dan Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais pada Pilbub Kutai Kartanegara (Kukar).

Frika menuturkan tingginya elektabilitas pasangan Dendi Suryadi-Alif Turiadi mencapai 61,7 persen. Kemudian, petahana Edi Damansyah-Rendi Solihin mencapai 26,2 persen, dan pasangan jalur independent Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais mencapai 2,2 persen.

BACA JUGA: Dendi Suryadi-Alif Turiadi Tempati Posisi Teratas di Pilbub Kukar

"Jadi, elektabilitas pasangan Dendi Suryadi-Alif Turiadi persentasenya mencapai 61,7 persen," ujar Frika, Kamis (21/11).

Hasil temuan tingkat Elektabilitas ini diuji mengunakan simulasi pertanyaan tertutup. Hasilnya, pasangan nomor urut 3 Dendi Suryadi-Alif Turiadi meraih suara sebanyak 62,7 persen, Edi Damansyah-Rendi Solihin mendapat suara sebanyak 30,8 persen.

BACA JUGA: Survei LKPI: Elektabilitas Dendi-Alif Ungguli Petahana & Paslon Independen di Pilkada Kukar

"Pasangan Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais mendapatkan suara sebanyak 2,3 persen, dan kartu suara yang tidak dipilih atau dicoblos sebanyak 4,2 persen," bebernya.

WRC juga melakukan survei dari pilihan secara top of mind dan respoden diberikan kebebasan untuk memilih nama yang dipilih sebagai bupati dan wakil bupati Kukar. 

Hasilnya, Dendi Suryadi-Alif Turiadi disebut dan dipilih sebanyak 57,4 persen, kemudian nama Edi Damansyah-Rendi Solihin disebut dan dipilih sebanyak 21,4 persen, dan Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais disebut dan dipilih sebanyak 1,1 persen. 

Menurut Frika, hasil survei ini juga memotret Persepsi masyarakat Kutai Kartanegara terkait Kinerja Edi Damansyah-Rendi Solihin selama memimpin Kabupaten Kutai Kartanegara selama dua periode. 

"Hasilnya sebagai berikut Sebanyak 72,3 warga Kukar tidak menginginkan Edi Damansyah memimpin Kabupaten Kukar kembali dengan alasan sudah menjabat sebagai bupati Dua periode Kutai Kartanegara," ungkapnya.

Lebih lanjut, selama 5 tahun terakhir sebanyak 26,7 persen menyatakan kinerja Edi Damansyah-Rendi Solihin sangat tidak memuaskan dan sangat buruk.

Sebanyak 40,3 persen menyatakan tidak memuaskan, dan buruk dan sebanyak 25,1 persen, menyatakan sangat puas, dan puas dan baik kinerja 5 tahun terakhir dari pemerintahan Edi Damansyah-Rendi Solihin , dan sebanyak 7,9 persen.

"Ketidakpuasan masyarakat Kutai Kartanegara terhadap kinerja Edi Damansyah-Rendi Solihin sangat beralasan karena dalam temuan survei yang melatarbelakangi ketidakpuasan masyarakat diantaranya sebanyak 70,3 persen warga Kutai Kartanegara mengeluh tentang buruknya infrastruktur untuk konektivitas antarwilayah," kata Frika.

Terutama memperlancar arus transportasi orang maupun barang di 20 kecamatan di Kutai Kartanegara. Kemudian dari Respoden berlatar belakang petani dan pengebun dan pedagang sebanyak 68,2 persen mengeluh untuk mendapatkan BBM, pupuk subsidi, serta pengadaan alat pertanian.  

Selain itu, sebanyak 70,6 persen menilai selama 5 tahun terakhir pemerintahan Edi Damansyah-Rendi Solihin gagal menyediakan layanan air bersih dan energi listrik masih di wilayah -wilayah terpencil. 

"Lalu, sebanyak 71,4 persen menyatakan tidak tersedianya layanan kesehatan yang berkualitas. Belum optimalnya layanan Puskesmas dan dukungan sarana prasarana kesehatan di Kutai Kartanegara dalam lima tahun terakhir," katanya.

Sebanyak 65,7 persen responden menilai selama Lima tahun Edi Damansyah-Rendi Solihin gagal menyediakan ketersediaan ketersediaan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat di Kukar yang menyebabkan 6 ribu siswa lulusan SMP yang tidak tertampung di tingkat SMA atau sederajatnya

"Sehingga, membebani biaya bagi para orang tua wali murid untuk memasukan anaknya di SMA atau Sederajat di luar Kutai Kartanegara. Akibat hal itu juga membuat ribuan murid lulusan SMP di Kutai Kartanegara tidak melanjutkan ke SMA atau Sederajat," ucapnya.

Survei ini dilakukan pada 6-18 November 2024. Dalam menentukan jumlah warga Kukar ebanyak 1480 orang sebagai responden.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling didasarkan pada populasi pemilih tetap, untuk Pilkada Kutai Kartanegara 2024 sebanyak 552.469 pemilih yang terdaftar, dengan 287.725 pemilih laki-laki dan 264.744 pemilih perempuan.

Hasil survei ini memiliki Margin of Error sebesar kurang lebih 2,54 persen pada tingkat nepercayaan 95 persen. 

Pengamat Politik Hilman Firmasyah menilai Dendi Suryadi-Alif Turiadi merupakan putra daerah Kutai Kartanegara yang berkarier hingga mencapai kepangkatan Mayor Jenderal.

Selain itu keduanya diusung oleh parpol-parpol yang ada di pemerintahan Prabowo -Gibran.

Betbagai faktor itu yang menjadi dasar masyarakat Kutai Kartanegara mayoritas memilih paslon Dendi-Alif.

"Karena dalam penyediaan APBD untuk pembangunan dan mengatasi masalah masyarakat pada Lima tahun kedepan akan meningkat nantinya. Selain itu tingginya Elektabilitas Dendi Suryadi-Alif Turiadi ada effect dari kemenangan Prabowo - Gibran pada Pilpres 2024 di Kutai Kartanegara," pungkas Hilman.(mcr10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler