jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyoroti karut marutnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang sudah berjalan selama satu tahun.
Tulus mengatakan, ada beberapa hal yang membuat BPJS Kesehatan belum berjalan secara optimal sampai saat ini.
BACA JUGA: DPR: Data Acuan BPJS Kesehatan Sudah Basi
Salah satunya yakni menyangkut kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk menangani peserta BPJS Kesehatan yang membeludak.
"BPJS sebuah sistem yang bagus dan layak diapresiasi. Tapi mengapa BPJS belum optimal? Ada beberapa hal yang harus dikritisi, yang terjadi baru pada tindakan mediknya belum dibenahi," ulas Tulus dalam diskusi 'Mau Sehat Kok Repot' di Cikini, Jakarta, Sabtu (21/3).
BACA JUGA: Gelar Futsal, Hanif Dhakiri Ajak Pemuda Partai Jalin Solidaritas
Selain itu, pemerintah juga dirasa kurang mensosialisasikan mitra-mitra mana saja yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Bahkan dalam survei yang dilakukan YLKI terkait pelayanan BPJS Kesehatan, pihaknya mendapati 80 pengaduan hanya dalam beberapa bulan.
Dalam survei tersebut masyarakat menilai pelayanan BPJS Kesehatan masih sangat minim.
BACA JUGA: Standar Pelayanan Medik jadi Biang Kerok Karut-Marut BPJS
"Kebetulan kami (YLKI) membuka pengaduan BPJS Kesehatan dan melakukan survei. Salah satu hasilnya dinyatakan pelayanan BPJS masih lebih bagus waktu Askes (sebelum berganti nama menjadi BPJS Kesehatan)," kata Tulus. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tepatkah Penunjukan Rizal Ramli jadi Komisaris Utama BNI 46?
Redaktur : Tim Redaksi