JAKARTA - Polemik di internal Partai Nasdem, tampaknya, akan diselesaikan dengan pergantian pucuk pimpinan ketua harian. Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sugeng Suparwoto mengungkapkan bahwa Surya Paloh berencana dikukuhkan menjadi ketua umum (Ketum) Partai Nasdem.
Hal itu disampaikan Sugeng di sela-sela pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait dengan penetapan nomor urut parpol peserta pemilu. Dia mengungkapkan, pergantian tersebut ditujukan untuk mengembalikan pucuk pimpinan kepada Surya yang notabene penggagas Ormas Nasdem.
"Sejauh ini, sejatinya bagaimana Nasdem dibangun, ya Pak Surya Paloh itu orangnya. Sampai hari ini, seluruh DPD dan DPW menyetujui dan menyerahkan kepada Pak Surya Paloh untuk memimpin Partai Nasdem," ujar Sugeng, Senin (14/1). Partai Nasdem rencananya mengukuhkan Surya sebagai Ketum pada kongres 25-26 Januari.
Menurut Sugeng, niat Surya Paloh memimpin Partai Nasdem bukanlah bentuk pengambilalihan dari ketua umum sekarang. Dia mengungkapkan, DPP sejak awal memang berniat mengembalikan Partai Nasdem ke Surya Paloh.
"Begini, kami akan menyerahkan kembali kepada Surya Paloh. Sebab, yang membangun adalah Pak Surya Paloh. Kami sadar, untuk memenangi pemilu, diperlukan tokoh yang kuat di internal dan eksternal," ungkap mantan jurnalis itu.
Saat pembentukan Partai Nasdem, kata Sugeng, Surya Paloh memang memberikan kepercayaan kepada para pengurus saat ini untuk memperjuangkan hingga penetapan parpol peserta pemilu. "Waktu itu kan Pak Surya Paloh mengamanahkan kepada kami. Nah, setelah partai ini lolos, kami akan serahkan kembali ke Pak Surya Paloh," tegasnya.
Sugeng tidak menanggapi apakah rencana pengambilalihan itu disetujui Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Hary Tanoesoedibjo atau tidak.
Sekjen Partai Nasdem Ahmad Rofiq tidak menanggapi terlalu jauh rencana pengambilalihan Partai Nasdem oleh Surya. Namun, dia tidak menampik bahwa terjadi perbedaan pendapat antara Surya dan Hary. "Kami sedang mencari titik temu agar Pak Surya dan Pak Hary Tanoe bisa bersatu kembali," ujarnya sambil berlalu.
Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Nasdem Ferry Mursydan Baldan menegaskan bahwa Surya selaku ketua umum Ormas Nasdem menugaskan beberapa pengurusnya untuk mempersiapkan pendirian parpol. Di antaranya, Patrice Rio Capella dan Ahmad Rofiq selaku Wasekjen Ormas Nasdem dan Sugeng Suparwoto selaku wakil bendahara Ormas Nasdem.
Komitmen membesarkan Ormas Nasdem dan Partai Nasdem tersebut terus berlanjut dengan dijadikannya kompleks perkantoran di Jalan RP Soeroso 44 dan 46 Jakarta sebagai pusat aktivitas sekaligus kantor Ormas Nasdem dan Partai Nasdem. "Konsekuensi dari ini adalah semua kantor perusahaan milik Surya Paloh "terpaksa" pindah," katanya.
Bahkan, imbuh dia, badan salah satu pesawat pribadi Surya ditempeli logo Partai Nasdem untuk memberikan kebanggaan kepada segenap jajaran pengurus dan kader. "Itu juga mencerminkan kesiapan Partai Nasdem untuk terbang dan menghampiri masyarakat di seluruh pelosok Nusantara," tegas mantan politikus Partai Golkar itu.
Munculnya kesan seolah Surya akan mengambil alih dan seolah ada yang bertahan untuk tidak melepaskan, menurut Ferry, sudah membahayakan. Dia menduga ada upaya sistematis untuk mengerdilkan dan membonsai Partai Nasdem.
Menghadapi hal itu, dia menyatakan Surya secepatnya harus mengambil langkah-langkah mendasar. "Itu penting agar Partai Nasdem sebagai kapal besar gerakan perubahan tidak bocor, baik yang dilakukan dari luar maupun dari dalam," tegasnya. (bay/pri/c5/agm)
Hal itu disampaikan Sugeng di sela-sela pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait dengan penetapan nomor urut parpol peserta pemilu. Dia mengungkapkan, pergantian tersebut ditujukan untuk mengembalikan pucuk pimpinan kepada Surya yang notabene penggagas Ormas Nasdem.
"Sejauh ini, sejatinya bagaimana Nasdem dibangun, ya Pak Surya Paloh itu orangnya. Sampai hari ini, seluruh DPD dan DPW menyetujui dan menyerahkan kepada Pak Surya Paloh untuk memimpin Partai Nasdem," ujar Sugeng, Senin (14/1). Partai Nasdem rencananya mengukuhkan Surya sebagai Ketum pada kongres 25-26 Januari.
Menurut Sugeng, niat Surya Paloh memimpin Partai Nasdem bukanlah bentuk pengambilalihan dari ketua umum sekarang. Dia mengungkapkan, DPP sejak awal memang berniat mengembalikan Partai Nasdem ke Surya Paloh.
"Begini, kami akan menyerahkan kembali kepada Surya Paloh. Sebab, yang membangun adalah Pak Surya Paloh. Kami sadar, untuk memenangi pemilu, diperlukan tokoh yang kuat di internal dan eksternal," ungkap mantan jurnalis itu.
Saat pembentukan Partai Nasdem, kata Sugeng, Surya Paloh memang memberikan kepercayaan kepada para pengurus saat ini untuk memperjuangkan hingga penetapan parpol peserta pemilu. "Waktu itu kan Pak Surya Paloh mengamanahkan kepada kami. Nah, setelah partai ini lolos, kami akan serahkan kembali ke Pak Surya Paloh," tegasnya.
Sugeng tidak menanggapi apakah rencana pengambilalihan itu disetujui Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Hary Tanoesoedibjo atau tidak.
Sekjen Partai Nasdem Ahmad Rofiq tidak menanggapi terlalu jauh rencana pengambilalihan Partai Nasdem oleh Surya. Namun, dia tidak menampik bahwa terjadi perbedaan pendapat antara Surya dan Hary. "Kami sedang mencari titik temu agar Pak Surya dan Pak Hary Tanoe bisa bersatu kembali," ujarnya sambil berlalu.
Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Nasdem Ferry Mursydan Baldan menegaskan bahwa Surya selaku ketua umum Ormas Nasdem menugaskan beberapa pengurusnya untuk mempersiapkan pendirian parpol. Di antaranya, Patrice Rio Capella dan Ahmad Rofiq selaku Wasekjen Ormas Nasdem dan Sugeng Suparwoto selaku wakil bendahara Ormas Nasdem.
Komitmen membesarkan Ormas Nasdem dan Partai Nasdem tersebut terus berlanjut dengan dijadikannya kompleks perkantoran di Jalan RP Soeroso 44 dan 46 Jakarta sebagai pusat aktivitas sekaligus kantor Ormas Nasdem dan Partai Nasdem. "Konsekuensi dari ini adalah semua kantor perusahaan milik Surya Paloh "terpaksa" pindah," katanya.
Bahkan, imbuh dia, badan salah satu pesawat pribadi Surya ditempeli logo Partai Nasdem untuk memberikan kebanggaan kepada segenap jajaran pengurus dan kader. "Itu juga mencerminkan kesiapan Partai Nasdem untuk terbang dan menghampiri masyarakat di seluruh pelosok Nusantara," tegas mantan politikus Partai Golkar itu.
Munculnya kesan seolah Surya akan mengambil alih dan seolah ada yang bertahan untuk tidak melepaskan, menurut Ferry, sudah membahayakan. Dia menduga ada upaya sistematis untuk mengerdilkan dan membonsai Partai Nasdem.
Menghadapi hal itu, dia menyatakan Surya secepatnya harus mengambil langkah-langkah mendasar. "Itu penting agar Partai Nasdem sebagai kapal besar gerakan perubahan tidak bocor, baik yang dilakukan dari luar maupun dari dalam," tegasnya. (bay/pri/c5/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Tak Akan Pecati Pengurus
Redaktur : Tim Redaksi