Surya Widodo Selamat dari Pembacokan Setelah Pura-pura Mati

Senin, 10 Desember 2018 – 21:21 WIB
Korban pembacokan di Langkat, Sumut, selamat setelah berpura-pura mati. Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, LANGKAT - Surya Widodo, 40, pedagang molen di Langkat, Sumut, selamat dari aksi brutal orang tak dikenal (OTK) setelah berpura-pura mati. Pelaku lantas kabur meninggalkan korban di atas tempat tidur.

Pembantaian terjadi dalam kamar kos korban di Jalan Tanjung Pura, Simpang Alur Rejo, Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Minggu (9/12) sekira pukul 03.00 WIB.

BACA JUGA: Pensiunan TNI Tewas Dihantam Cucu Sendiri dengan Palu

Sejauh ini tidak diketahui secara pasti motif pelaku. Namun dugaan sementara, kasus ini merupakan perampokan.

Sebab, ada beberapa barang korban yang hilang. Antara lain, sepeda motor Honda Beat BK 5517 PBB, uang senilai 7 juta dan handphone. Kasus ini sudah dilaporkan korban ke Polsek Brandan.

BACA JUGA: 4 Pelajar SMP Ditangkap

Laporan diterima dengan nomor LP/179/XII/2018/Su Lkt Sek Pkl Brandan atas nama pelapor Kamijan.
Berdasakan keterangan korban yang sempat dimintai keterangan oleh polisi, dinihari itu, dirinya mendengar suara kamar kosnya terbuka.

Nahas, saat baru membuka mata, dirinya langsung diserang pelaku menggunakan senjata tajam. Pelaku terus menghunuskan senjata tajam jenis parang.
Korban dibantai terus-menerus dan tidak diberi ampun.

BACA JUGA: Antena Kapal Tersangkut Kabel Sutet, Nelayan Langkat Tewas

Mulai dari tangan, perut dan dagu serta leher dihujani parang. Tidak ingin mati konyol, korban yang awalnya sempat melakukan perlawanan menyerah dan jatuh diatas ranjang. Korban kemudian pura-pura mati agar tidak terus dihujani senjata tajam.

Mengira korbannya tewas, pelaku lantas kabur meninggalkan korban. Sepeda motor dan barang berharga korban dibawa kabur. Saat kondisi aman, dengan sekuat tenaga korban lantas meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar.

Andi Sembiring (50) dan Sayuti (45) yang mendengar teriakan korban langsung bergegas. Keduanya terkejut melihat korban bersimbah darah. “Kami tidak mengetahui persis kejadianya, kami hanya mendengar korban minta tolong,” terang saksi.

Melihat kondisi korban sudah bersimbah darah, keduanya segera memberikan pertolongan. Korban lantas dilarikan ke rumah sakit Pertamina, guna mendapatkan pertolongan.

“Meski kondisinya bersimbah darah, sejauh ini korban masih hidup dan sudah ditangani pihak medis,” katanya.

Kasus ini kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian. Polisi langsung turun untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keteragan saksi. “Sudah datang polisi dan melakukan penyelidikan,” sebut mereka.

Kapolsek Berandan Iptu Dhaniel Sipayung mengakui, sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Begitu mendapatkan laporan, kita langsung turun dan memintai keterangan saksi,” kata Dhaniel.

Dugaan motif sementara, ini merupakan kasus perampokan. Karena ada barang-barang korban yang hilang. “Kita masih terus melakukan penyelidikan, saya masih di rumah sakit ini untuk berkordinasi dengan family korban,” terangnya.

Wilayah hukum Polres Langkat belakangan digegerkan dengan perampokan disertai pembunuhan. Kasus dengan modus serupa pernah terjadi di Jalan Murai komplek Pemda, Lingkungan 13 Beringin, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Jumat (30/11) lalu.

Korbannya adalah pensiunan TNI, Pelda Purnawirawan M Amin Ismail. Namun sampai sekarang, kasus ini tidak kunjung terungkap.(bam/ala)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rebutan Toilet dengan Anak Kelas 3 SD, Berakhir di Penjara


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler