Suryati Mengetuk Pintu Kamar Honorer RM, Tak Ada Respons, Oh Ternyata

Kamis, 16 September 2021 – 18:16 WIB
Polres Gorontalo Utara melakukan evakuasi jasad pegawai honorer berinisial RM yang ditemukan tewas di kamar indekosnya. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Gorontalo Utara

jpnn.com, GORONTALO UTARA - Seorang pegawai honorer inisial RM (38) yang bekerja di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo ditemukan tewas di kamar indekosnya.

Saat ditemukan kondisi jasadnya sudah membusuk dengan bau menyengat di kamar indekosnya di Desa Botungobungo, Kecamatan Kwandang, Kamis (16/9).

BACA JUGA: Peserta Tes PPPK 2021 Ikat Celana Longgar pakai Rafia, Guru Honorer Histeris

"Korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WITA oleh warga bernama Suryati Abas yang merupakan tetangga tempat kos tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Gorontalo Utara AKP Syang Kalibato.

Pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapatkan informasi dari warga.

BACA JUGA: KKB Brutal, Sejumlah Nakes Jatuh ke Jurang, Ada yang Tewas, Mengerikan

Penemuan jasad RM bermula saat Suryati Abas, warga setempat yang merupakan orang tua dari rekan kerja korban, mengecek keberadaan korban.

Suryati mengecek setelah menerima telepon dari anaknya yang meminta agar segera membangunkan RM karena sudah beberapa hari tidak masuk kantor.

BACA JUGA: PA 212 Menanggapi Letjen Dudung soal Semua Agama Benar di Mata Tuhan

Suryati pun mendatangi kamar indekos RM yang tidak jauh dari rumahnya. Dia mengetuk pintu berulang kali. Namun tidak terdengar jawaban dari dalam kamar.

Suryati hanya menemukan kumpulan lalat yang keluar masuk di sela pintu kamar dan tercium bau busuk menyengat.

Dia menginformasikan ke warga lainnya yang kemudian beramai-ramai mendatangi kamar indekos itu. Namun pintu tetap terkunci.

"Kami langsung mendatangi TKP setelah mendapatkan informasi dari warga, serta langsung berkoordinasi dengan pihak medis untuk proses evakuasi," katanya.

Jasad korban ditemukan dalam posisi tanpa busana, mengeluarkan darah dan tergeletak di bawah ranjang.

Dugaan sementara, RM meninggal karena menderita penyakit bawaan, sesuai informasi dari rekan kerjanya bahwa korban pernah menderita stroke.

Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Sidiki untuk divisum. Seluruh barang bukti berupa tas, dompet, dan beberapa obat, telah diamankan.

Namun pihak keluarga menolak dilakukan autopsi, sebab ingin segera memakamkan RM.

Pihak kepolisian, kata Syang, masih menunggu hasil visum RSUD setempat. Namun diperkirakan RM telah meninggal lebih dari dua hari.

"Kondisi jasad sudah membusuk dan beberapa bagian tubuh tampak lebam," katanya lagi.

Korban diketahui memiliki dua identitas domisili yaitu di Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo serta di Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang.

Setelah divisum, jasad korban telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler