jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbagi ide memanfaatkan waktu di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menghadapi pandemi Virus Corona (COVID-19).
Pemilik usaha Susi Air ini menilai, masyarakat memiliki banyak waktu untuk belajar dari rumah.
BACA JUGA: Update Corona 5 Mei 2020: Rekor 2 Bulan, Ya Allah, Beri Kami Kekuatan
"Stay at home begini memberi kita banyak waktu untuk memiliki ide-ide dan belajar apa saja," kicau Susi di akun Twitternya @susipudjiastuti, Selasa (5/5).
Wanita yang dikenal dengan jargon 'tenggelamkan' ini kemudian menyebut, ada banyak sarana yang dapat digunakan masyarakat untuk belajar. Di antaranya internet. Masyarakat dapat mencari tutorial apa saja yang diinginkan untuk dipelajari.
BACA JUGA: Dokter Jack: Terjadi Kecenderungan Vertikal Transmisi, Ibu Positif Corona, Anak Juga Bisa Terpapar
"Bisa dari internet seperti Youtube, Google, dan lainnya. Gratis lagi," twit @susipudjiastuti sembari menyertakan emoji jempol.
Susi menyertakan sebuah video saat dirinya melihat cucu tercinta Arman Hilmansyah belajar membuat handycraft angsa dari apel.
BACA JUGA: Ini Syarat Petani Miskin yang Mendapat Bantuan dari Jokowi
"Selamat sore kawan-kawan. Arman cucu saya rupanya diam-diam di dapur bikin angsa dari apel. Cantik sekali, sambil mengisi waktu menunggu berbuka puasa. Lihat laptop di You Tube, training untuk bikin handycraft dari apel," ujar Susi.
Menurut Susi, cucunya belajar secara gratis. Cukup hanya dengan membuka You Tube dan mencari tutorial yang diinginkan.
"Ini gratis lho cara belajarnya. Hanya buka You Tube saja ya. Coba lihat. Siapa sangka anak laki bisa bikin begini. Luar biasa. Siapa saja bisa belajar dari internet di You Tube, Google dan lain-lain. Untuk bisa bikin apa saja. Terima kasih," kata Susi.
Wanita yang senantiasa mengajak masyarakat makan ikan ini, dalam kicauannya tidak menyebut pihak tertentu. Meski demikian, Susi berkicau di saat sebagian masyarakat mengkritik program kartu prakerja yang diluncurkan pemeritah.
Terutama terkait penyedia program pelatihan, disebut-sebut berbayar. Selain itu, penyedia yang ikut dalam program dimaksud juga ditunjuk, bukan lewat tender.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang