Susi Pudjiastuti: Saya Ingin Mempertaruhkan Semua ini

Jumat, 05 Agustus 2016 – 19:19 WIB
Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Foto Yessy Artada/jpnn

jpnn.com - JAKARTA  - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menegaskan pelarangan masuknya investasi asing di perikanan tangkap Indonesia. Menteri KKP Susi Pudjiastuti menekankan, pentingnya keberlanjutan bagi perikanan tangkap Indonesia.

Hal itu kata Susi, sesuai dengan visi misi pemerintah yang ingin menjadikan laut sebagai masa depan bangsa.

BACA JUGA: Inilah Pengakuan Tetangga Terduga Teroris Batam

“Perikanan itu bukan rocket science, tidak memerlukan teknologi canggih. Sesuai dengan keberlanjutan. Misinya Pemerintah adalah menjadikan laut masa depan bangsa. Saya ingin mempertaruhkan semua ini untuk kebangkitan perikanan Indonesia,” tegas Susi.

Hal ini mengingat potensi perikanan Indonesia yang sangat besar dan menjadi peluang emas investasi bagi sektor global maupun lokal. Untuk itu, pemerintah berupaya menjaring para investor domestik maupun asing.

BACA JUGA: Ahmad Dhani Bawa Orang Kita Dukung Duet Rizal-Sandiaga

Beragam insentif dan kemudahan diberikan bagi investasi yang berorientasi pada ekspor dan penyerapan tenaga kerja.

Selain itu, untuk mewujudkan perikanan yang berkelanjutan, Susi mengatakan, perlu adanya kerja sama antara stakeholders perikanan, termasuk perbankan yang akan mendukung pengadaan sarana prasarana perikanan Indonesia.

BACA JUGA: Salah Satu Terduga Teroris Batam Bekerja di Bank

“Saya mengimbau kepada perbankan stakeholder perikanan untuk segera bangkit. Kami ingin memasukkan kapal-kapal besar lokal untuk masuk ke perairan Indonesia. Kita akan hitung masing-masing daya dukung WPP untuk industri perikanan," ujar Susi.

"Jadi tidak sembarang saya punya kapal segini dan menangkap di sini, tidak bisa begitu. Kita akan permudah semua persyaratan izin-izin,” imbuh Susi. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Haris Azhar Harus Buktikan Wasiat Fredi Budiman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler